MIX.co.id - Ada yang harus dibenahi dari kualitas para lulusan Public Relations (PR). Hal itu tak lepas dari adanya kesenjangan besar antara ilmu yang diajarkan di bangku kuliah dan ekspektasi di dunia kerja.
Harry Tumengkol, Co-founder & Partner Image Dynamics, menilai, jurusan PR memberikan dasar teori yang kuat, namun gagal memberikan keterampilan praktis yang dibutuhkan.
Padahal, menurut Harry, industri PR merupakan industri yang sangat dinamis dimana tren, teknologi, dan strateginya terus berganti. Oleh karena itu, institusi pendidikan memainkan peran penting dalam membina generasi profesional PR masa depan.
"Sayangnya, masih banyak institusi pendidikan yang meluluskan mahasiswa dengan keterampilan PR versi 1.0 yang sudah ketinggalan zaman. Sementara itu, pemberi kerja membutuhkan kandidat yang memiliki kemampuan PR versi 4.0 yang lebih maju," tandasnya.
Agar lulusan PR menjadi kandidat yang siap kerja dan unggul di bidangnya, ia menyarankan agar para lulusan perlu dibekali dengan keterampilan dan pengetahuan yang luas atau keterampilan PR versi 4.0.
Ditegaskan Harry, ada sejumlah kompetensi fundamental yang harus dimiliki oleh lulusan PR. Pertama, Komunikasi dan Konten, yakni kemampuan untuk menciptakan konten yang menarik dan berinteraksi secara efektif dengan para pemangku kepentingan.
Kedua, Media Relations atau Hubungan Media, yakni berupa kemahiran dalam bidang-bidang ini sangat krusial untuk menavigasi lanskap media.
Ketiga, Riset dan Analitik, yakni kemampuan mengumpulkan data, mengukur, dan melaporkan efektivitas kampanye.
Keempat, Manajemen Klien dan Proyek, yakni keterampilan untuk menjaga hubungan dengan klien, menghasilkan ide-ide inovatif, mengelola proyek secara efisien, beradaptasi dengan perubahan, dan membuat keputusan yang berprinsip.
Sementara itu, seringkali jurusan PR tidak memasukkan keterampilan praktis dalam kurikulumnya. Misalnya, meskipun lulusan tahu cara menulis siaran pers, tapi mereka tidak tahu cara mengirimkannya ke media.
"Bahkan, sebagian besar program sekolah PR juga belum mengajarkan proses penyebaran siaran pers seperti menyusun daftar media yang relevan, cara dan gaya menghubungi media, mempresentasikan siaran pers, dan menindaklanjutinya secara efektif," lanjutnya.
Lebih jauh ia menegaskan, ada 10 keterampilan praktis...