Dalam beberapa dekade terakhir, revolusi digital, pergeseran nilai konsumen, dan kemajuan teknologi telah secara drastis mengubah cara merek kecantikan berkomunikasi dan berinteraksi dengan konsumen, memperlihatkan sebuah evolusi yang signifikan dalam branding di industri kecantikan.
.
.
Perubahan besar telah terjadi di industri kecantikan, terutama dalam branding dan komunikasi merek. Revolusi digital, perubahan nilai konsumen, dan kemajuan teknologi telah secara mendasar mengubah cara merek kecantikan berkomunikasi dan berinteraksi dengan konsumen.
Dalam acara Indonesia Brand Communication Excellent 2024, Deanira Kapita, SVP Marketing & Business Development PT Nose Herbal Indo, memberikan wawasan mendalam tentang evolusi branding dalam industri kecantikan.
Nose Herbal Indo adalah sebuah perusahaan manufaktur kosmetik yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tahun 2016 dan telah menjadi terkenal karena menyediakan layanan OEM (Original Equipment Manufacturer) dan ODM (Original Design Manufacturer) kepada berbagai brand kecantikan lokal. Ini berarti bahwa Nose Herbal Indo tidak hanya memproduksi produk kosmetik, tetapi juga membantu dalam pengembangan konsep dan formula produk sesuai dengan keinginan klien.
Fokus utama Nose adalah menciptakan produk yang inovatif dan sesuai dengan tren kecantikan terkini, serta memastikan bahwa produk tersebut aman dan berkualitas tinggi. Mereka juga terkenal dengan penggunaan bahan-bahan alami dan komitmen mereka terhadap praktik keberlanjutan. Misalnya, mereka merupakan pelopor dalam menciptakan produk dengan menggunakan daun Centella asiatica yang asli dan mengembangkan solusi peeling AHA BHA PHA dengan pewarna alami.
Komitmen Nose Herbal Indo terhadap inovasi dan kerjasama ilmiah dengan institusi pendidikan, seperti Universitas Indonesia, memberikan fondasi yang kuat untuk terus beradaptasi dan tumbuh di tengah evolusi yang terjadi dalam industri kecantikan.
Fasilitas produksi baru dan sistem anti-pemalsuan yang mereka kembangkan tidak hanya menegaskan dedikasi mereka untuk menjaga kualitas dan keaslian produk, tetapi juga menunjukkan pemahaman mendalam tentang kebutuhan untuk berinovasi dalam cara mereka berkomunikasi dan berinteraksi dengan konsumen.
Perubahan ini berlangsung sejalan dengan transformasi yang lebih luas dalam industri kecantikan, di mana adaptasi dengan teknologi baru dan perubahan preferensi konsumen menjadi krusial dalam membentuk cara merek-merek seperti Nose Herbal Indo memposisikan diri di pasar yang sangat kompetitif.
Evolusi branding dalam industri kecantikan telah melalui berbagai fase, menggambarkan perubahan signifikan dalam cara merek berkomunikasi dan menghubungkan diri dengan konsumen. Transformasi ini, mencerminkan adaptasi terhadap perkembangan teknologi dan preferensi konsumen yang terus berubah.
Pada era 1980-2000, industri kecantikan cenderung mengangkat warisan budaya sebagai keunggulan produknya. Di Indonesia, produk-produk seperti lulur, air mawar, dan bedak dingin mendominasi pasar dengan mengutamakan bahan-bahan tradisional seperti rempah-rempah.
Branding pada masa ini lebih fokus pada konsep...