The Circulate Initiative Apresiasi Peran Pemulung Kelola Limbah Plastik

MIX.co.id – Di Indonesia, pekerja informal sektor limbah (atau dikenal dengan sebutan pemulung) memainkan peran penting dalam pengelolaan limbah plastik. Para pekerja informal ini mampu mengumpulkan sekitar satu juta ton limbah per tahun.

Pada tahun 2025, pemerintah Indonesia menargetkan pengurangan limbah sebesar 30% dan pengurangan sampah plastik di laut sebesar 70%, sebuah target ambisius yang mustahil tercapai tanpa kontribusi dari para pemulung.

Annerieke Douma, Program Director di The Circulate Initiative, sebuah organisasi nirlaba yang berdedikasi untuk mengatasi permasalahan polusi plastik di lautan pada negara berkembang, mengapresiasi pemulung atas kontribusinya dalam penanganan limbah atau sampah.

“Di Indonesia, pemulung memiliki peran penting dalam membantu mengatasi krisis polusi plastik,” ujarnya pada acara Peluncuran Proyek Responsible Sourcing Initiative Indonesia yang diselenggarakan padaKamis (3/10), di Jakarta.

Sayangnya, keberadaan pemulung selalu “terpinggirkan” dan hak-hak dasar mereka kerap pula terabaikan.

Menyikapi fakta tersebut, The Circulate Initiative mengumumkan bahwa Indonesia sebagai pasar implementasi kedua untuk inisiatif global yang bertujuan membantu meningkatkan kehidupan pekerja sektor informal limbah.

Ditegaskan oleh Douma, Indonesia menjadi negara kedua untuk penerapan inisiatif pengadaan yang bertanggung jawab (responsible sourcing initiative), sebuah program global tahunan yang dirancang untuk mengatasi tantangan hak asasi manusia yang paling mendesak dalam value chain daur ulang plastik.

Pengumuman ini disampaikan saat perwakilan dari pengolah dan pengumpul daur ulang lokal, asosiasi pekerja limbah, pemerintah, dan perusahaan global berkumpul di Jakarta pada 3-4 Oktober 2024 untuk memperdalam pemahaman tentang rantai pasokan yang bertanggung jawab serta kebutuhan dan perspektif pekerja informal sektor limbah di Indonesia, yang dikenal secara lokal sebagai ‘pemulung.’

Inisiasi proyek implementasi di Indonesia dilakukan setelah peluncuran di Vietnam awal tahun ini, mendahului proyek serupa yang direncanakan di India dan Kenya.

Dengan tujuan untuk meningkatkan penghidupan pada sekitar 50.000 pekerja informal sektor limbah pada tahun 2026 di beberapa pasar tertentu, inisiatif global ini juga bertujuan untuk memastikan komitmen dari lebih dari 50 merek global, investor, pengolah daur ulang, dan pengumpul untuk mengadopsi sebuah kerangka kerja terpadu, yang menawarkan pendekatan praktis dalam menerapkan praktik sourcing yang bertanggung jawab.

“Menciptakan pendekatan yang dapat mengubah sistem ini bertujuan untuk memastikan rantai pasokan yang bertanggung jawab yang mana membutuhkan kolaborasi dan komitmen dari semua pemangku kepentingan di sepanjang value chain daur ulang plastik,” papar Douma.

Pages: 1 2

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)