Perkembangan internet yang begitu pesat telah menghadirkan berbagai alternatif pilihan bagi brand dalam hal product placement. Sedikit demi sedikit, brand mulai mengalihkan media product placementnya dari televisi tradisional menjadi sosial media. Lantas, masih pentingkah keberadaan TV sebagai media placement di tengah maraknya ekspansi ke jejaring sosial maupun digital ini? Bobbie Wasserman dalam artikelnya yang dilansir di situs www.bussiness2community.com mengungkapkan bahwa melakukan product placement di TV memiliki kelebihan dan kekurangannya tersendiri.
Menurut Wasserman, melakukan product placement di TV cenderung tidak efisien. Selain karena biayanya mahal,placement di media ini juga memakan cukup banyak waktu-mulai dari mengatur kontrak kerja dengan TV hingga memonitor performa. Belum lagi pertimbangan-pertimbangan lain seperti audiens yang terfragmentasi, perubahan pola konsumsi TV menjadi digital streaming, dan berbagai alasan lainnya yang membuat perusahaan meninjau kembali apakah memang placement di TV setimpal dengan hasil yang akan diperoleh.
Beberapa brand besar mulai mengikuti arus pergeseran ini. Coca-cola misalnya, mereka tidak lagi muncul di meja para juri American Idol melalui cangkir-cangir berlogo brandnya. Lalu ada Hyundai yang telah keluar dari acara The Walking Dead. Mungkin, jalan panjang menuju “long-term repeated viewers” versus budaya pop instan memiliki andil besar dalam merubah dua hal ini: konten dan advertising.
Pola Perilaku Menonton TV Saat Ini
Sama seperti bagaimana kehadiran iPod merubah perilaku mendengar musik, teknologi telah mengubah televisi dengan sangat cepat. Contoh mudahnya, jika dulu satu perangkat TV hanya dapat digunakan untuk satu kepentingan pada suatu waktu saja, maka sekarang konsumen dapat mengakses berbagai program tayangan melalui layar ganda kapan pun mereka mau.
Menurut hasil studi yang dilakukan oleh IAB, satu dari tiga orang dewasa di Amerika memiliki sebuah perangkat connected TV atau smart TV, yakni televisi yang terintegrasi dengan internet dan fitur Web 2.0. Di antara para pemilik jenis TV ini, 38 persen menyatakan bahwa mereka menghabiskan 50 persen waktunya untuk streaming media ketika menonton TV. Mayoritas dari para streamers mengungkapkan bahwa pilihan-pilihan konten baru ini memiliki kualitas yang sama baiknya dengan TV tradisional.
Menurut hasil laporan Nielsen yang bertajuk “Total Audience Report Q4 2014”, lebih dari 40 persen TV rumahan memiliki akses “subscription video on demand/SVOD”. Di antara banyak penyedia layanan SVOD, Netflix merupakan yang terdepan dalam segi jumlah pengguna (36%), disusul oleh Amazon Prime (13%), dan Hulu Plus (6.5%). Rumah tangga-rumah tangga yang memanfaatkan layanan tersebut memiliki karakteristik: high-tech serta memiliki pemasukan yang besar, serta memiliki smart TV, DVR, konsol video game, beberapa perangkat PC dan tablet- yang mana mencakup semua target yang disasar oleh para pengiklan.
Strategi Product Placement di TV
Lantas apabila brand ingin melakukan placement di TV, apa yang harus mereka lakukan agar hasilnya tetap optimal? Menurut Wasserman cara paling mudah adalah melakukan placement pada slot program yang memiliki kecenderungan untuk ter-viral. Program tersebut juga harus relevan dengan budaya pop instan, memiliki keunikan, dan memiliki potensi untuk terjun ke dalam social media buzz.
Biasanya jenis-jenis program yang memenuhi kriteria tersebut terdiri atas sitkom, program tayangan tengah mala, dan segmen berita yang sifatnya memorable. Intinya, poin dari segmen tersebut harus mampu diraih dengan cepat dan tidak memiliki konteks yang teralu banyak.
MIX.co.id – Astra melalui Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) berkomitmen memandirikan Usaha Mikro Kecil dan…
MIX.co.id - Daikin Airconditioning Indonesia kembali meluncurkan program “Daikin Proshop Designer Awards 2024” (DDA), pada…
MIX.co.id - Memasuki liburan musim panas, Vietjet menghadirkan program consumer promo untuk para pelanggan loyal…
MIX.co.id - Pengembang perumahan di kota Cilegon-Banten yang merupakan unit bisnis dari PT Krakatau Sarana…
MIX.co.id – Taiwan Expo 2024 kembali digelar di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta Pusat,…
MIX.co.id – Kasus pencemaran air masih banyak ditemui di sejumlah wilayah Tanah Air. Kondisi ini…