Program "rumah seharga €1" menawarkan rumah-rumah di Italia dan berbagai kota di seluruh dunia hanya seharga satu euro. Inisiatif ini bertujuan untuk menghidupkan kembali daerah-daerah yang terbengkalai dengan menarik pembeli yang bersedia merenovasi properti tersebut.
.
.
Fenomena "rumah seharga €1" pertama kali menarik perhatian di Sisilia, Italia, saat diumumkan bahwa rumah-rumah di pulau tersebut dijual hanya dengan harga €1. Meskipun terdengar terlalu halu, program ini adalah bagian dari inisiatif nasional.
Seperti ditulis FinancialTimes, program yang diluncurkan pada tahun 2017 itu tujuannya untuk menghidupkan kembali daerah-daerah yang mengalami penurunan populasi dan kerusakan.
Syarat utama pembelian rumah seharga €1 adalah pembeli harus merenovasi properti tersebut dalam waktu tiga tahun sejak pembelian.
Kini, konsep tersebut menyebar hingga ke Seoul, serta Baltimore dan Newark di Amerika Serikat. Kota-kota yang berbeda ini memiliki kebutuhan yang sama untuk regenerasi perkotaan. Misalnya, di Seoul, sebuah startup bernama Lokaal Futures memulai proyek serupa dengan pendekatan yang sedikit berbeda.
Mereka merenovasi gedung apartemen yang sudah lama ditinggalkan menjadi ruang komersial yang berfokus pada komunitas, seperti toko ritel, studio yoga, dan kafe.
Kunci dari keberhasilan proyek ini adalah menyewakan setiap bagian gedung dengan nilai simbolis €1 selama tiga tahun, dengan syarat penyewa bertanggung jawab untuk biaya renovasi ruang mereka masing-masing dan berbagi biaya untuk area umum.
Penyewa juga diwajibkan mengadakan acara bulanan yang bertujuan untuk membangun komunitas, seperti klub berkebun atau acara "plogging" (kombinasi jogging dan memungut sampah).
Namun, sewa €1 sendiri tidak akan menghasilkan keuntungan. Untuk melanjutkan operasional, startup ini menerima biaya manajemen dan sebagian pendapatan dari bisnis di gedung tersebut. Lokaal Futures dan pemilik gedung bermain untuk jangka panjang, dengan harapan nilai properti akan meningkat seiring waktu.
Meskipun dari segi finansial mungkin tampak kurang menguntungkan, dampak sosialnya tidak bisa diabaikan. Program ini berhasil menarik perhatian wisatawan dan membantu membangun kembali komunitas lokal. Selain itu, proyek ini juga memberikan peluang bagi bisnis kecil dan merek niche untuk mencapai audiens yang lebih luas.
Meskipun properti dengan harga rendah ini tetap merupakan investasi berisiko tinggi, seiring dengan diatasinya hambatan-hambatan, potensi keuntungannya bisa berubah. Proyek-proyek seperti ini, yang fokus pada peningkatan bagi penduduk jangka panjang, membawa manfaat sosial yang signifikan dan dapat merevitalisasi komunitas yang sebelumnya terabaikan.