Beda Antara Corporate Social Innovation dan Corporate Social Responsibility

Sepintas perbedaannya hanya pada kata terakhir. Responsibility dan Innovation. Tapi percayalah maknanya memiliki perbedaan yang dalam. Responsibility adalah pernyataaan yang mengandung kewajiban sebagai konsekuensi seseorang atau organisasi atau perusahaan setelah melakukan sesuatu.

Sementara itu innovation,
dari sudut pandang perusahaan, dipahami sebagai penemuan yang memberikan
nilai tambah bagi perusahaan melalui peningkatan pendapatan, pengurangan biaya,
atau perbaikan serupa yang terungkap dalam hasil keuangan.

Inovasi juga dapat berfungsi sebagai sesuatu yang bisa membangun ketahanan. Sebuah perusahaan misalnya, mampu bertahan karena memperbarui diri dari waktu ke waktu melalui inovasi.  Karena itu, inovasi penting dan menjadi syarat untuk bertahan hidup.

Baca : Dari Corporate Social Responsibility ke Corporate Social Innovation

Di hampir semua industri, bahkan perusahaan terkemuka, jika
gagal melakukan perubahan, mereka bisa kehilangan kepemimpinan pasar mereka.
Karena itu, inovasi juga mengarah pada peningkatan daya saing yang dipahami
sebagai produk.

Kalau Social Innovation? Tahun 2014, dalam laporannya, KPMG,
SiG, and Volans mendefinisikan social innovation sebagai inisiatif, produk atau
proses yang secara mendalam mengubah keyakinan, perilaku, budaya, dinamika
kekuasaan, rutinitas dasar, dan atau akses ke sumber daya sistem sosial apa pun.
Tujuannya adalah mencapai pemerataan, peningkatan produktivitas, dan ketahanan
yang lebih besar.

Jadi, menurut KPMG, SiG, and Volans, corporate social
innovation adalah langkah maju dari inovasi sosial yang tidak terbatas hanya pada
kegiatan perusahaan sosial, LSM, dan badan amal, tetapi juga dapat sangat
relevan dengan komunitas bisnis utama.

Misalnya, inovasi yang dilakukan untuk membuka pasar baru guna
mendorong pertumbuhan bisnis dengan cara mendobrak hambatan untuk meningkatkan
standar kehidupan yang dialami oleh populasi yang terpinggirkan, dan beralih ke
rantai pasokan untuk secara radikal mengurangi dampak lingkungan yang negatif operasi
perusahaan.

Sederhananya, inovasi sosial perusahaan adalah tentang memicu perubahan dan terobosan dalam cara bisnis beroperasi sehingga mereka dapat mencapai penciptaan nilai sosial dan lingkungan di samping keuntungan finansial. Banyak perusahaan sudah mulai mengadopsi pendekatan ini.

Tahun 2006, menggandeng Grameen Bank (didirikan Mohammad Yunus, penerima hadia Nobel) , Danone mendirikan Grameen Danone Foods (GDF) Ltd, perusahaan yang telah dirancang untuk memberi  anak-anak banyak nutrisi penting yang biasanya hilang dari makanan mereka sehari-hari di daerah pedesaan Bangladesh.

Bangladesh merupakan negara dengan tingkat gizi buruk anak
dan ibu tertinggi di dunia. Sepertiga  penduduknya dan 45 persen anak-anaknya menderita
kekurangan gizi sedang hingga parah.  Menggabungkan keahlian Danone di bidang teknis
seperti konstruksi, pemeliharaan pabrik dan produksi yogurt dengan pengetahuan
Grameen tentang masyarakat pedesaa, GDF memproduksi yoghurt yang diperkaya dengan
nutrisi penting untuk membantu perkembangan anak. Produknyab dijual dengan
harga terjangkau bagi mereka yang paling membutuhkan.

Manfaat dari kerjasama ini meluas hingga ke seluruh rantai nilai: mulai dari susu untuk bahan baku yogurt yang dibeli dari petani-mikro, memberikan pendapatan langsung atau tidak langsung kepada sekitar 1.500 orang dalam radius 30 km di sekitar satu pabrik produksi, sambil memberdayakan jaringan wirausahawan perempuan.

Pages: 1 2

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)