Melalui kemitraan strategis KB Bukopin dan Paywatch, penyedia layanan Earned Wage Access (EWA) di Indonesia, karyawan diharapkan dapat menikmati akses lebih awal pada gaji mereka, sebuah langkah progresif dari KB Bukopin dalam mendorong inklusi keuangan dan kesejahteraan finansial. Namun, apakah kemitraan ini akan benar-benar mendatangkan manfaat nyata bagi karyawan di Indonesia?
KB Bukopin baru-baru ini mengumumkan kemitraan strategis dengan Paywatch, perusahaan yang menyediakan layanan Earned Wage Access (EWA) di Indonesia. Layanan ini memungkinkan karyawan untuk mengakses sebagian dari gaji mereka lebih awal dari jadwal penggajian biasa. Ini menandai langkah signifikan bagi KB Bukopin dalam mendukung inklusi keuangan dan kesejahteraan finansial karyawan di Indonesia.
Namun, dari sudut pandang kritis, beberapa pertanyaan penting muncul. Apakah kemitraan ini benar-benar akan menghasilkan manfaat nyata bagi karyawan di Indonesia, atau apakah ini hanya akan berakhir sebagai inisiatif yang terdengar bagus di atas kertas? Seberapa efektifkah EWA sebagai alat inklusi keuangan? Dan bagaimana kemitraan ini dapat mengatasi tantangan inklusi finansial di Indonesia, seperti kurangnya riwayat kredit dan akses terbatas ke layanan keuangan?
Di satu sisi, kemitraan ini tampaknya membuka peluang bagi karyawan untuk mendapatkan akses ke gaji mereka lebih awal, yang dapat membantu mereka dalam mengatasi masalah arus kas. Namun di sisi lain, perlu diingat bahwa akses yang diberikan oleh EWA sebenarnya hanya memindahkan waktu penggajian, dan bukan solusi jangka panjang untuk masalah finansial.
Selain itu, perlu dipertimbangkan bahwa adanya potensi penyalahgunaan EWA, seperti karyawan yang sering menggunakan fitur ini dan pada akhirnya menerima gaji yang lebih kecil pada tanggal penggajian reguler. Untuk itu, perusahaan harus menyediakan edukasi finansial yang cukup agar karyawan dapat menggunakan layanan ini dengan bijaksana.
Adapun klaim bahwa EWA bisa meningkatkan retensi karyawan dan memberikan manfaat finansial bagi Usaha Kecil-Menengah, ini tentunya perlu dibuktikan lebih lanjut di pasar Indonesia.
Walmart, peritel terbesar di dunia, adalah salah satu contoh perusahaan yang menggunakan model Earned Wage Access (EWA) dan berhasil mendatangkan manfaat bagi karyawan melalui programnya yang disebut "Even". Even adalah aplikasi yang dirancang untuk membantu karyawan mengelola gaji mereka, dengan fitur seperti pelacakan pengeluaran, perencanaan tabungan, dan kemampuan untuk mengakses bagian dari gaji mereka lebih awal.
Melalui aplikasi Even, karyawan Walmart dapat menarik sebagian dari gaji mereka sebelum tanggal penggajian, yang membantu mereka dalam situasi di mana mereka mungkin membutuhkan akses tunai yang cepat untuk mengatasi situasi darurat atau mengisi celah dalam arus kas mereka.
Menurut laporan dari Harvard Business School pada tahun 2020, penggunaan aplikasi Even oleh karyawan Walmart telah membantu mereka dalam pengelolaan keuangan pribadi dan mengurangi stres finansial. Laporan tersebut menemukan bahwa karyawan yang menggunakan Even memiliki tingkat absensi yang lebih rendah dibandingkan dengan karyawan yang tidak menggunakan aplikasi tersebut.
Kendati demikian, penting untuk mencatat bahwa Walmart dan Even telah menerapkan batasan pada penggunaan fitur pengambilan gaji lebih awal ini, untuk mencegah potensi penyalahgunaan dan mengajarkan karyawan untuk menggunakan layanan ini dengan bijaksana. Misalnya, karyawan hanya diizinkan untuk menarik 50% dari gaji yang telah mereka kerjakan pada saat tersebut.
Selain Walmart, beberapa perusahaan lain seperti Uber dan Lyft juga telah memperkenalkan fitur serupa, yang memungkinkan pengemudi mereka untuk mencairkan penghasilan mereka lebih awal. Meski bukan bank, ini merupakan contoh lain dari perusahaan yang menggunakan model EWA untuk meningkatkan manfaat bagi karyawan mereka.
Model EWA dapat menjadi alat yang berharga untuk mendukung karyawan dalam pengelolaan keuangan pribadi mereka. Namun, penting bagi perusahaan untuk memastikan bahwa karyawan mereka memiliki pemahaman yang cukup tentang bagaimana cara menggunakan layanan ini dengan bijaksana, untuk mencegah potensi masalah di masa mendatang.
Kemitraan KB Bukopin dan Paywatch sejatinya bisa membawa potensi yang positif, namun eksekusinya perlu diawasi dengan seksama untuk memastikan bahwa manfaat yang dijanjikan dapat terwujud. Dalam prosesnya, KB Bukopin dan Paywatch harus berkomitmen untuk mengedukasi karyawan dan perusahaan tentang cara menggunakan EWA dengan bijaksana dan efektif.