Konsisten dan “all out”. Itulah prinsip BCA dalam me-maintain pesan-pesan sosial yang dibawa program-program CSR mereka. Dalam mendukung program pelestarian habitat dan populasi orangutan di Kalimantan yang dilakukan Borneo Orangutan Survival (BOS) Foundation misalnya, BCA tidak hanya memberi dukungan donasi namun juga membantu membesarkan awareness program melalui berbagai aktivitas komunikasi yang terintegrasi.
BCA memberi dukungan besar terhadap pelestarian orangutan
“BCA tentu mendukung upaya keras ini karena kami ingin habitat dan satwa orangutan terus lestari sebagai bekal ilmu untuk anak cucu di masa mendatang,” ujar Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja usai seremoni penyerahan bantuan sejumlah Rp 200 juta kepada CEO BOS Foundation Sihite, Rabu (19/8) kemarin. ”Support ini bukan semata untuk keren-kerenan. Kami ingin menggugah pihak lain agar ikut berpartisipasi. Oleh karena itu kami mengapresiasi kehadiran rekan-rekan media yang bersedia hadir bukan hanya pada aspek (pemberitaan terkait) hot financial, namun juga untuk program CSR kami,” lanjutnya simpatik.
Dukungan BCA terhadap pelestarian orangutan tersebut telah dilakukan melalui sejumlah kegiatan. Mereka mendukung setiap moment pelepasliaran orangutan di Hutan Kehje Sewen Kalimantan Timur yang dilakukan sejak tahun 2012 dan masih berlangsung sampai saat ini. Bukan hanya dalam bentuk donasi, dukungan BCA terhadap program CSR tersebut juga diwujudkan melalui sejumlah aktivasi publikasi dan edukasi tentang pelestarian orangutan dan habitatnya dalam berbagai acara. Di antaranya pada event “BCA Green Stage” yang diadakan pada bulan Maret 2015, serta “BCA Indonesian Open” pada bulan Juni 2015. Tak cukup di situ, BCA juga menayangkan program-program pelestarian orangutan itu melalui LED Big Screen yang dipasang di Menara BCA Jakarta dalam durasi cukup panjang.
“Bantuan BCA dalam mengangkat awareness program-program kami sangat berarti karena bolanya langsung bergulir cepat dan membesar,” tutur Jamartin. Diungkapkan, tayangan internal tentang pelestarian orangutan di LED Big Screen Menara BCA tersebut telah memicu liputan sebuah televisi swasta sehingga kegiatan mereka mendapatkan eksposure yang lebih besar.
Pongi pygmaeus atau lebih dikenal sebagai orangutan Borneo merupakan satwa liar dilindungi yang memiliki fungsi penting dalam ekosistem hutan, terutama sebagai spesies payung. Saat ini populasi orangutan di Kalimantan diperkirakan sekitar 55.000 ekor. Namun faktor-faktor seperti alih fungsi lahan hutan, kebakaran hutan, penebangan liar, perburuan, serta perdagangan satwa liar yang semakin marak, membuat jumlah populasinya semakin turun.
Program pelepasliaran kembali (reintroduksi) orangutan -- yang menjadi salah satu fokus BOS Foundation, ternyata bukan masalah sederhana. Menurut Jamartin, untuk mendidik satu anak orangutan hingga siap hidup lepas di alam liar dibutuhkan waktu sekitar 7-8 tahun. Dan saat ini mereka merawat lebih dari 700 ekor orangutan dalam kandang, yang tengah “dididik” secara intensif agar siap hidup bebas. Upaya keras itu tentu butuh dukungan dana dan dukungan immaterial yang tidak kecil dari berbagai pihak. BOS boleh lega karena upaya keras mereka mulai memperlihatkan hasil. Dari 100-an ekor orangutan yang sudah mereka lepas sejak tahun 2012, 4 ekor di antaranya sudah berkembang biak secara natural di hutan.
Dikatakan oleh Jamartin, BCA telah memberi contoh melalui aksi nyata di mana sektor swasta memegang peranan penting dalam upaya pelestarian lingkungan hidup yang merupakan tanggungjawab bersama. Tidak hanya untuk memastikan arah pengembangan bisnis, menurutnya, BCA juga mendorong para konsumennya agar juga membuat keputusan-keputusan yang berkelanjutan baik langsung maupun tidak langsung.