Corcomm & PR

Pulic relations itu story-teller. Kemarin (3/Maret/23), saat menyampaikan pengantar inspirasinya kepada para dosen di LSPR, CEO dan Founder LSPR Prita Kemal Gani banyak bercerita. Selama hampir 30 menit banyak cerita yang menginspirasi, mulai dari pengalamannya bagaimana dia mendapat masukan dari tenaga media tentang suatu obat hingga cerita tentang coklat.

Intinya Prita ingin menyampaikan pesan bahwa pengajar yang atau dosen yang hebat adalah mereka yang diingat atau yang dijadikan  rujukan oleh mahasiswa dan bekas mahasisnya. Dosen yang baik dan dihormati oleh mahasiswa dan alumni karena kompetensinya dalam bidang akademik dan kemampuan mereka dalam membimbing dan menginspirasi mahasiswa.

Setelah cerita tentang tenaga media tadi, di akhir pengantarnya, Prita bercerita tentang coklat Godiva dari Belgia. Godiva adalah simbol kemewahan dan kualitas dalam industri cokelat, dengan fokus pada bahan-bahan berkualitas tinggi dan pengolahan yang cermat.

Joseph Draps mendirikan perusahaan ini pada 1926 memang tujuannya adalah menciptakan coklat berkualitas tinggi dengan rasa yang luar biasa. Perusahaan ini terkenal dengan kemasan cokelatnya yang elegan dan mewah, yang sering dijadikan hadiah atau oleh-oleh.

Lalu ceritanya bagaimana dengan merek Godiva? Nama Godiva dipilih sebagai nama merek oleh Draps sebagai bentuk penghormatan pada Lady Godiva. Wanita bangsawan Inggris pada abad ke-11 ini terkenal karena berani menunggang kuda telanjang di jalan-jalan kota untuk melawan kebijakan suaminya yang diktator. Cerita tentang Lady Godiva terus hidup hingga saat ini dan menjadi inspirasi bagi banyak orang.

Menurut legenda, Lady Godiva hidup pada masa pemerintahan Raja Edward si Pengaku, pada abad ke-11. Suaminya, Leofric, adalah seorang earl di Coventry dan dikenal sebagai orang yang sangat tegas dalam menjalankan kebijakannya. Ia memberlakukan pajak yang sangat tinggi terhadap rakyatnya dan membuat mereka hidup dalam kemiskinan.

Merasa kasihan pada rakyatnya, Lady Godiva meminta suaminya untuk mengurangi pajak yang dibebankan pada mereka. Namun, Leofric menolak permintaannya, dan menantang Lady Godiva untuk membuktikan keseriusannya dengan menunggang kuda telanjang di jalan-jalan kota Coventry.

Lady Godiva menerima tantangan tersebut dan menunggang kuda telanjang di sepanjang jalan-jalan kota Coventry, dengan hanya sehelai rambut yang menutupi tubuhnya. Rakyat Coventry sangat menghargai tindakan berani Lady Godiva tersebut dan membujuk Leofric untuk mengurangi pajak yang dibebankan pada mereka.

Kisah Lady Godiva menjadi legenda dan menjadi simbol keberanian dan kemurahan hati. Selama berabad-abad, kisah Lady Godiva telah terus hidup dan menjadi inspirasi bagi banyak orang, termasuk Joseph Draps, pendiri Coklat Godiva, yang memilih nama Godiva sebagai bentuk penghormatan pada Lady Godiva yang berani dan mulia.

Public relations (PR) merupakan praktik komunikasi yang menempatkan cerita sebagai pusat dari kegiatannya. Dalam konteks ini, PR dapat dianggap sebagai "story-teller" atau pengarang cerita, yang bertujuan untuk mengkomunikasikan cerita-cerita yang menarik dan bermakna bagi publik.

Banyak akademisi yang mengatakan demikian, mulai dari Heath (1994), Young (2016), hingga Turner (2017). Dalam bukunya, Strategic issues management: Organizations and public policy challenges, Heath menekankan pentingnya pengelolaan isu dalam public relations dan bagaimana cerita dapat digunakan dalam pengelolaan isu.

Sementara itu, dalam buku Understanding celebrity (Sage Publications, 2017), selain memaparkan  fenomena selebriti, Turner juga menjelaskan tentang bagaimana cerita dan narasi menjadi bagian penting dari pembentukan citra selebriti, yang juga dapat diterapkan dalam praktik public relations.