Untuk pertama kalinya, ASEAN Public Relations Network (APRN) menggelar perhelatan akbar “The 1st ASEAN Public Relations Summit” di Harris Hotel Batam Center, Batam, pada awal Februari ini (5/1). Tema yang dipilih pada perhelatan yang diikuti oleh para praktisi Public Relations (PR) itu adalah “Public Relations Practices in ASEAN Economic Community: Friendship and Mutual Understanding Among ASEAN Practitioners”.
APRN sendiri diresmikan pada tanggal 2 Juni 2014 di ASEAN Secretariat, Jakarta, Indonesia. Pembentukan APRN berawal dari ide para pendiri yang berinisiatif untuk membentuk wadah bagi para PR ASEAN untuk saling terhubung, menjalin persahabatan, dan membangun pengertian bersama demi bersiap menghadapi ASEAN Community. Para pendiri tersebut adalah Prita Kemal Gani MBA, MCIPR, APR, Founder and Director London School of Public Relations (LSPR)–Jakarta sekaligus juga Ketua Umum PERHUMAS 2011–2014 dari Indonesia, Krishnasamy Bhavany, MA, selaku President of Institute of Public Relation Singa¬pore 2002-2009, dan Shameem Abdul Jalil, APR, FIPR selaku Former President ofInstitute of Public Relation Malaysia 2003 – 2007.
“Persaingan untuk profesional yang bekerja di bidang PR semakin meningkat. Seiring dengan keterbukaan profesi ini, maka setiap orang yang memenuhi kualifikasi sangat diperlukan. Para praktisi PR tidak punya pilihan. Mereka harus mempersiapkan dan meningkatkan kemampuan diri, termasuk di dalamnya rasa percaya diri sebagai PR,” ungkap Prita Kemal Gani, MCIPR, APR (UK), President of APRN.
Untuk itu, menurut Prita, APRN memiliki peran untuk menyediakan platform bagi praktisi PR di ASEAN untuk networking, menjalin persahabatan, saling terhubung, dan juga berkolaborasi. “Saya percaya dengan konektivitas dan ikatan Praktisi PR ASEAN dan akademisi akan membuat kita lebih kuat, lebih baik, dan lebih berdampak untuk menghadapi tantangan di luar ASEAN,” yakni Prita.
Sejumlah pembicara dari para praktisi Public Relations (PR) dan akademisi komunikasi representatif negara-negara di ASEAN dihadirkan pada diskusi panel yang dibagi dalam dua sesi. Diskusi panel pertama “The PR Ethics Practice in AEC” menghadirkan pembicara Arif Prabowo, Head of Corporate Communications PT Telkom, Tbk; Agung Laksamana, M.Sc, IAPR, Chairman of Public Relations Association of Indonesia (Indonesia); Kathy O’Brien, Managing Director of Red Shoe Communications (Singapore); dan Ramon R. Osorio, VP/Head Corporate Communications ABS-CBN and President of Public Relations Society of The Phillippines (Filipina). Diskusi sesi pertama dimoderatori oleh Leila Djafaar, SS, MM, IAPR, EVP Head of Corporate Affairs Bank Permata (Indonesia),Tbk.
Pada sesi kedua, topik yang dibahas adalah “Cross Cultural & PR in AEC”. Pembicara yang dihadirkan adalah Dato’ Haji Ibrahim Abdul Rahman, Director General Department of Information Ministry of Communication and Multimedia and President of Institute of Public Relations Malaysia (Malaysia); N. Nurlaela Arif, Head of Corporate Communication PT. Biofarma; Gatot S. Dewa Broto, Deputy V State Minister for Youth and Sports Affairs (Indonesia); dan Prof. Dr. Parichart Sthapitanonda, P.hD, Professor at Faculty of Communication Arts Chulalongkorn University (Thailand).