6 Do’s & Don’ts Saat Pitching Lewat Social Media

Setiap brand membentuk image-nya masing-masing di social media. Setiap
brand juga terlibat dalam manajemen krisis di social media. Berfungsi
sebagai intranet untuk komunikasi internal hingga mengomunikasikan
CSR, social media adalah awal dari seluruh aktivitas brand, terkecuali
untuk relasi media. Tak jarang para profesional PR yang masih sungkan
ketika menghubungi jurnalis jika tidak lewat e-mail.

Hal tersebut dimaklumi. Pasalnya, sebagian besar orang tidak suka
kehidupan 'social' mereka dicampuradukan terlalu banyak dengan
pekerjaan. Namun, bagi para profesional PR yang ingin tetap terhubung
dengan para jurnalis, social media jelas lebih memudahkan dibandingkan
apapun. Dan hubungan tersebut semakin terbangun.

Anne Stevenson, seorang Content Strategist di NATIONAL Public
Relations, berpendapat dalam PR News Media Training Guidebook bahwa
profesional PR dapat mengembangkan kesempatan dengan keberadaannya di
platform-platform yang digunakan para jurnalis untuk mengindentifikasi
angle berita juga sumbernya. Untuk itu, berikut do's & don'ts yang
seharusnya selalu diingat seorang komunikator saat menggunakan social
media yang dilansir MIX dari www.prnewsonline.com.

Do’s

Pertama, cek informasi tentang jurnalis. Dengan frekuensi perubahan
kerja dan update di industri media saat ini, seorang komunikator bisa
mengandalkan profil di social media untuk menunjukkan informasi
terbaru. Gunakan social media untuk men-cek informasi detil tentang
jurnalis sebelum Anda menghubungi mereka.

Kedua, personalisasi. Telusuri isi social media jurnalis untuk melihat
apakah mereka juga membagikan berita yang sama dalam waktu dekat. Jika
iya, pastikan untuk mereferensi berita mereka dalam proses pitch.
Mengambil waktu lebih untuk mempersonalisasi akan semakin memungkinkan
Anda untuk mendapat perhatian dari jurnalis.

Ketiga, jadilah sumber yang sangat membantu. Banyak jurnalis
menggunakan situs social media dalam mencari pakar atau sumber berita.
Jangan abaikan permintaan tersebut, dan jika Anda memiliki informasi
yang mereka butuhkan, pastikan untuk membagikannya ke mereka. Dengan
membantu jurnalis menuntaskan deadline mereka, Anda akan dipandang
sebagai sebuah salah satu sumber daya dan bisa jadi Anda yang akan
dihubungi secara langsung di kemudian hari.

Don’ts

Pertama, bersikap terlalu sederhana. Jika Anda membuat sebuah pitch,
pastikan untuk berkomunikasi secara jelas tentang fakta atau informasi
yang ada untuk mencegah kejanggalan. Sejumlah perusahaan memiliki kode
etik tersendiri untuk berinteraksi di social media sebagai karyawan.
Pastikan untuk membiasakan diri Anda dengan peraturan karyawan jika
memang mereka memilikinya.

Kedua, pitch massal di social media. Saat menggunakan social media,
semakin Anda menargetkan pitch, lebih baik. Jika memungkinkan,
tawarkan jurnalis sebuah wawancara eksklusif yang menurut Anda bisa
menjadi hadiah terbaik bagi mereka.

Ketiga, mengakhiri hubungan sosial saat Anda mempublikasikan berita.
Jangan mengabaikan sebuah hubungan yang terbangun secara online dengan
jurnalis saat Anda bekerja sama dengannya dalam sebuah pemberitaan.
Saat bekerja sama dapat membangun sebuah hubungan, kadang apa yang
Anda lakukan setelah semuanya selesai dapat menciptakan dampak yang
lebih besar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)