Program ini disorot juri PR of The Year 2016 Bambang Sumaryanto karena prosesnya yang sistematis dalam mempertahankan momentum bicara pesan utamanya. Tahap kampanye mulai dari educate – engage – prove tidak tercampur sehingga menjaga tersampaikannya pesan utama.
Face educate membawa pesan keunggulan-keunggulan produk Pampers. Antara lain sebagai diapers pionir, paling laku dan dipercaya di oleh jutaan ibu di seluruh dunia dalam sejarahnya yang sudah lebih dari setengah abad.
Fase kedua, melibatkan target audiens untuk membuktikan keunggulan Pampers melalui beberapa element PR Event yang interaktif (demo produk, tour Pampers heritage wall, pemutaran video perjalanan Pampers) dan digital activations (forum parenting, kontes foto, workshop social media influencers & blogger).
Fase ketiga meyakinkan target audiens bahwa Pampers merupakan brand terpercaya bagi ibu-ibu melalui penampilan sertifikat rekor MURI untuk “Pemajangan Foto Tidur Nyenyak Bayi Terbanyak” yang diikuti 11.700 peserta hanya selama dua minggu dalam fanspage Pampers Indonesia di Facebook. Distribusi 1.000 Pampers untuk bayi yang dibordir dengan tulisan “Aku Yakin #PakaiPampers” ke seluruh Indonesia.
Hal lain yang dipuji dari aktivitas PR ini adalah tidak mengandalkan buzz dari iklan namun dari cerita brand. Semua itu tercermin dalam liputan media yang melebihi target serta permbincangan di media sosial yang dilengkapi dengan data detil. “Dengan demikian, klaim perbincangan di Twitter dan media sosialnya didukung tracking yang detil,” ujar Bambang.
Kampanye program PR-Digital yang terintegrasi ini secara umum berhasil mendapatkan awareness yang massive dari target audiensnya. Sepanjang 2015-2016, program ini berhasil mendapatkan lebih 68,7 juta impresisions, 1:8 ROI (dari target ROI 1:4) dan 423,315 US dollar ad value. Program juga memenangkan 44% digital share of voice dan Google Search untuk kategori diapers mengalahkan kompetitornya di pasar.
#PRofTheYear
#MixAward
#IDBestPRProgram
