Di dalam artikelnya yang dilansir oleh situs www.prweek.com, Gary Scattergood mengungkapkan bahwa hasil survei yang dilakukan oleh perusahaan rekrutmen bernama VMA. Dalam polling terhadap 500 orang praktisi PR di Asia tersebut, terlihat adanya optimisme terhadap masa depan corporate communications. Menurut Gary, corporate communications di Asia akan mengalami perkembangan positif pada beberapa tahun ke depan. Berikut ini tujuh statistik yang menunjukkan bahwa para profesional PR optimis akan adanya tren positif untuk urusan budget, pengaruh serta headcount.
Optimisme praktisi PR di Asia mengenai perkembangan corporate communications
Pertama, faktor pengaruh (influence) terus mengalami perkembangan: Sebanyak 73 persen responden polling mengatakan bahwa fungsi jabatan mereka akan semakin penting dalam dua tahun ke depan. Setengah dari jumlah responden tersebut juga menaruh harapan besar pada timnya untuk mampu berkembang juga.
Budget diharapkan bertambah: Empat puluh empat persen responden berharap bahwa budget untuk komunikasi perusahaan akan mengalami pertumbuhan. Meskipun demikian, banyak pula responden yang mengaku pesimis perusahaan akan menaikkan anggaran untuk komunikasi mereka. Sebanyak 47 persen hanya berani memprediksi bahwa nilai total anggaran yang disediakan perusahaan untuk kegiatan komunikasi akan sama seperti tahun-tahun sebelumnya.
Ketiga, Tim semakin besar. Polling menunjukkan bahwa 37 persen fungsi internal communication mengalami pertumbuhan yang signifikan pada 12 bulan terakhir. Pertumbuhan tersebut diprediksi akan semakin cepat di tahun-tahun selanjutnya, yakni sebesar 28 persen.
Selanjutnya, dengan semakin besarnya peran teknologi digital dalam dunia PR maka kebutuhan SDM yang memiliki kompetensi di bidang digital semakin besar. Tiga per empat tim digital dilaporkan merekrut lebih banyak staf sepanjang kemarin. Tidak berhenti sampai situ, sebanyak 40 persen responden berharap dapat menambah jumlah personilnya yang memiliki kompetensi di bidang digital pada tahun 2015/2016 mendatang.
Memperkuat basis SDM di negaranya sendiri. Beberapa tahun belakangan, tim komunikasi di Asia cenderung berkonsentrasi pada urusan regional, seperti Hongkong dna Singapura. Tren yang berkembang saat ini adalah mengembangkan SDM untuk basis "on the ground". Sehingga tidak mengherankan bila 40 persen praktisi PR di daratan Tiongkok tengah fokus pada usaha pengembangan tim.
Pertandingan "anggota dewan". Sebanyak 51 persen responden survei menyatakan bahwa divisi corporate communication mereka sudah dilengkapi dengan meja khusus bagi para petinggi atau "anggota dewan". Jumlah tersebut meningkat hingga 3 persen dalam satu tahun
Dukungan Pemimpin: Media relations terus menjadi sumber advokasi utama bagi para eksekutif perusahaan, di mana 95 persen responden melaporkan bahwa senior leader mereka memiliki peran sebagai advokat utama maupun pendukung dari fungsi ini.
