Dalam ajang kompetisi Public Relations of The Year 2024 MIX-Marcom, program marketing public relations yang menonjolkan relasi berorientasi pasar. Melalui pendekatan ini, perusahaan menciptakan hubungan yang erat dan bermakna dengan konsumen, memadukan teknologi, komunikasi personal, dan strategi inovatif untuk meningkatkan loyalitas dan kepercayaan.
.
.
Relasi berorientasi pasar semakin menjadi fokus penting, dalam konteks relasi di era digital. Hubungan ini menggambarkan bagaimana perusahaan menggunakan strategi public relations (PR) untuk membangun dan memelihara hubungan dengan konsumen.
Relasi berorientasi pasar adalah strategi membangun dan memelihara hubungan antara organisasi dan konsumen, fokus pada kepuasan, loyalitas, serta interaksi yang saling menguntungkan.
Strategi ini tidak hanya melibatkan komunikasi tradisional, tetapi juga menggunakan pendekatan yang lebih interaktif dan berbasis teknologi. Grunig (1992) menjelaskan bahwa PR tradisional biasanya berfokus pada membangun hubungan dengan media, pemerintah, atau investor. Namun, digitalisasi telah memperluas peran PR menjadi lebih dekat dengan konsumen.
Pemasaran dan PR sebenarnya memiliki tujuan berbeda. Pemasaran sering kali berfokus pada produk, harga, dan penjualan, sementara PR lebih menitikberatkan hubungan jangka panjang dengan berbagai pemangku kepentingan (Huang & Hagan, 2011).
Meski begitu, kedua fungsi ini sering kali saling beririsan. Contohnya, kampanye media sosial yang sukses biasanya memadukan elemen PR dan pemasaran. Sebagai ilustrasi, kampanye “Live More, Bank Less” dari DBS memanfaatkan media digital untuk membangun hubungan dengan konsumen sekaligus mempromosikan layanan mereka.
Media digital telah membuka peluang besar bagi PR. Media sosial, seperti Instagram atau Twitter, memungkinkan perusahaan untuk berbicara langsung dengan konsumen. Interaksi ini menciptakan hubungan yang lebih personal.
Levens (2012) menyebutkan bahwa PR dapat digunakan untuk menyampaikan pesan produk secara emosional, seperti yang dilakukan Wardah dalam kampanye "Skin Expert Talk." Kampanye ini tidak hanya menjelaskan produk mereka tetapi juga memberikan edukasi tentang kesehatan kulit melalui diskusi interaktif.
PR juga memainkan peran besar dalam membangun kepercayaan konsumen. Sebagai contoh, kampanye "GlowForIt" dari Rexona menggunakan TikTok untuk mengajak perempuan muda bergerak lebih percaya diri.
Kampanye ini menggandeng grup K-pop terkenal (G)I-DLE, yang membantu menciptakan hubungan emosional dengan audiens. Strategi ini tidak hanya menarik perhatian tetapi juga memperkuat citra merek di kalangan generasi muda.
Selain itu, media digital memberikan manfaat strategis bagi...