Menyampaikan pesan brand tak harus melulu dengan media konvensional maupun media digital—yang kini tengah happening. Press Tour, yang merupakan salah satu program dari Public Relations (PR), juga mampu menjadi brand campaign yang efektif. Salah satu jenis Press Tour yang paling sering dilakukan oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia adalah Factory Visit atau kunjungan pabrik.
Mengandalkan media atau jurnalis—yang dianggap sebagai pihak yang independen sekaligus terpercaya oleh publik—membuat Press Tour menjadi salah satu “amunisi” komunikasi yang paling efektif. Setidaknya, hal itulah yang dirasakan oleh PT LG Electronics Indonesia, yang telah lama rutin menggelar Press Tour berupa factory visit setiap tahunnya.
Awal tahun 2015 ini misalnya, LG menggelar Press Tour ke dua pabriknya di daerah Legok-Tangerang dan Cibutung-Bekasi. Pada kesempatan itu, LG tak hanya mengundang media-media nasional dan media yang bermarkas di Jakarta. Namun, factory visit yang digelar pada penghujung Februari 2015 ini (26-27/2) itu juga mengundang media-media di daerah.
Diungkapkan Dhita Ayuningtyas, PR PT LG Electronics Indonesia, pada kesempatan Press Tour kali ini, LG ingin memperkenalkan rangkaian produk mesin cuci terbaru lewat factory visit ke parbik LG di Legok, Tangerang. Sementara itu, untuk kunjungan pabrik LG di Cibitung-Tangerang, LG ingin mengkomunikasikan bahwa tahun 2015 ini Indonesia akan menjadi basis produksi Ultra HD TV dan OLED TV LG untuk pasar Asia Tenggara dan Australia.
Di hadapan wartawan yang turut serta pada factory visit, Yanus Sularto Kencana Putra, General Manager Produksi Pabrik Cibitung PT LG Electronics Indonesia, menjelaskan bahwa langkah tersebut merupakan bagian dari strategi global LG untuk meningkatkan sekaligus mempercepat penetrasi pasar untuk kedua kategori produk tersebut di dunia. “Sebelumnya, pabrik LG di Indonesia juga merupakan basis produksi ekspor untuk lemari es dan air conditioner (AC),” tambahnya.
Pada kesempatan itu, seluruh media yang berpatisipasi pada factory visit ke pabrik LG di Cibitung-Bekasi diajak untuk melihat kegiatan produksi produk TV, monitor, audio video, dan AC. Sementara di pabrik LG di Legok-Tangerang, media diajak untuk melihat proses produksi produk lemari es dan mesin cuci. Mereka juga diberi kesempatan oleh LG untuk mewawancarai petinggi di pabrik dan mengambil foto saat proses produksi berlangsung.
Dinilai media, program Press Tour merupakan kegiatan yang memiliki nilai berita yang cukup tinggi, termasuk bagi para jurnalis foto. “Melalui kunjungan pabrik, media berpeluang mengeksplor topik berita dari angle yang berbeda,” ujar Anjar, jurnalis dari Okezone.com.
Senada dengan Anjar, Job yang merupakan jurnalis foto dari Harian Sinar Harapan, juga menganggap program factory visit merupakan hal yang berguna untuk media. “Syaratnya, perusahaan yang mengundang kami tidak membatasi media untuk melakukan pemotretan sepanjang kunjungan pabrik berlangsung,” ungkap Job.
Syarat tersebut cukup dimaklumi. Lantaran, ada juga perusahaan yang mengundang factory visit, namun tidak memberikan keleluasaan bagi media untuk mencari informasi sekaligus mengambil foto di sana. “Pernah perusahaan ban asal Korea, Hankook, mengundang kami untuk factory visit pada Oktober 2013. Sampai di lokasi, kami dilarang untuk memotret. Jelas semua teman wartawan marah besar. Untuk apa mengundang media, kalau motret saja tidak boleh sama sekali,” sesal Ihsan Sulaiman, jurnalis foto MIX-Marcomm.