Tahap Akhir HAL Challenge 2022, Herbalife Edukasi Jurnalis tentang Obesitas dan Lemak Visceral yang Berbahaya

MIX.co.id - Pertengahan Agustus ini (15/8), program “Healthy Active Lifestyle (HAL) Challenge 2022 with Journalist” memasuki masa akhir. Setelah sebulan sejumlah jurnalis di Indonesia ditantang untuk mengikuti program gaya hidup sehat yang mendapatkan pendampingan dari para coach, pada tahap akhir, mereka harus mengikuti masa evaluasi. Pada masa evaluasi ini, mereka ditimbang berat badannya, diukur kadar lemak dan kandugan airnya. Jurnalis yang memilki performa terbaik, yakni berhasil mengalami penurunan yang siginifkan, berhak menjadi juaranya.

Pada kesempatan itu, Herbalife Nutrition Indonesia juga menyisipkan program edukatif dengan menghadirkan Anggota Dewan Penasihat Nutrisi Herbalife Nutrition Dr. Rimbawan melalui diskusi kesehatan virtual. Dr. Rimbawan memaparkan tentang isu obesitas yang kerap menjadi masalah kesehatan utama yang ditandai dengan penumpukan lemak tubuh yang berlebihan.

Dalam paparannya, ia menegaskan bahwa setiap kali keseimbangan energi positif (mengkonsumsi lebih banyak kalori dibandingkan yang dikeluarkan), itu akan mengumpul sebagai lemak (juga dikenal sebagai "jaringan adiposa"). Sayangnya, lemak visceral, disimpan di daerah pinggang, yang merupakan yang paling berbahaya bagi kesehatan.

Lemak visceral dikenal juga sebagai lemak yang tersembunyi di dalam tubuh. Lemak visceral yang terletak di dekat hati, pankreas, ginjal, dan usus akan bertindak sebagai semacam benda asing. Ini ditafsirkan oleh sistem kekebalan tubuh sebagai sesuatu yang seharusnya tidak ada di sana. Ini adalah penyebab paling umum dari diabetes tipe 2, perubahan lemak darah, dan hipertensi.

“Obesitas visceral juga berkaitan dengan pembentukan batu kandung empedu, hati berlemak, sleep apnea (gangguan tidur yang menyebabkan pernapasan seseorang terhenti sementara), perubahan memori karena usia, bahkan beberapa kanker. Kondisi ini juga dapat muncul karena alasan lain, sehingga mengatasi obesitas tidak serta merta mengurangi atau menghilangkan risiko kesehatan,” urainya.

Ada banyak alat untuk mendiagnosis dan mengukur obesitas visceral, termasuk USG, computed tomography, dan banyak lagi. Pengukuran yang paling mudah diperoleh adalah lingkar pinggang. Saat ini, pita pengukur bahkan lebih penting untuk memperkirakan status kesehatan seseorang daripada skalanya.

Untuk itu, ia menyarankan, mengadopsi gaya hidup sehat dan aktif adalah cara paling efektif untuk mengatasi obesitas visceral. Dia pun memberikan lima tips untuk mengurangi obesitas visceral. Pertama, olahraga aerobik dan anaerobik secara teratur, termasuk berjalan, menari, berenang, dan bersepeda sesering mungkin. Kedua, peningkatan konsumsi protein bernilai tinggi (kedelai, telur, dan daging tanpa lemak). Ketiga, menyertakan sumber serat, vitamin, mineral, dan fitonutrien yang baik dengan sifat antioksidan dalam makanan sehari-hari. Karbohidrat yang baik, yang memiliki indeks glikemik rendah, juga sangat penting. Keempat, menghindari kelebihan kalori dari gula sederhana, minuman berpemanis gula, dan makanan berlemak. Kelima, yang paling penting, mengelola stres dan tidur yang baik juga penting untuk melawan obesitas visceral.

“Jadi, sanat penting mengatur pola makanan dalam jumlah sesuai kebutuhan tubuh, dengan menerapkan gizi yang seimbang dalam setiap menu makanan yang kita konsumsi, seperti memperbanyak konsumsi buah dan sayur disertai penurunan konsumsi daging, konsumsi protein bermutu tinggi, tetap penuhi kebutuhan cairan dengan konsumsi cairan setara 8 gelas air. Selain itu, perlu meperhatikan asupan beberapa vitamin dan mineral. Semua itu dapat berdampak positif pada kesehatan, kesejahteraan, dan kebahagiaan Anda sekarang dan di masa mendatang,” saran Dr. Rimbawan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)