Pernahkah Anda bertanya-tanya, masa depan public relations (PR) akan seperti apa nantinya? Apakah mendapatkan perhatian? Atau mempengaruhi behaviour konsumen? Atau bercerita tentang brand? Akankah engage dengan target audiens di kanal social media? Apapun jawaban Anda, ada satu hal yang pasti, scope pekerjaan public relations bertambah, seperti untuk sosial media dan konten marketing. Ya, PR kini telah berubah dan berkembang. Seperti apa perkembangannya?
Merujuk PR Newswire, setidaknya ada tiga perkembangan di dunia PR yang akan menjadi tren di tahun 2015. Berikut ini tiga perkembangan PR yang bakal terjadi di tahun depan.
1. Mengembangkan Content Brand, Bukan Branded Content
Seperti apa perusahan Anda? Apakah cerita tentang perusahan Anda terefleksi dalam konten yang di-publish? Yang perlu dipahami PR adalah audiens merespon brand yang mampu mempertahankan konsistensi dan konten yang kredibel.
“Menurut saya, salah satu pergeseran terbesar yang dibutuhkan seorang jurnalis atau PR profesional saat mereka menjadi brand journalist adalah pola pikir mereka harus diubah. Bukan lagi seperti reporter, tetapi seperti eksekutif jaringan televisi,” ujar Andrew Davis, penulis buku Brandscaping. Sehingga, lanjutnya, mereka harus mampu menciptakan content brand, bukan branded content.
2. Visual Content Menjadi Keharusan
Konsumsi video di semua perangkat mobile terus tumbuh, dan data terlihat semakin jelas – visual content menghasilkan banyak penonton. Sebenarnya, ada keuntungan lain dalam menggunakan visual content.
“Multimedia menyederhanakan ide yang rumit,” ungkap Michael Pranikoff, Direktur Emerging Media di PR Newswire. Menurutnya, multimedia juga tools yang tepat dalam mengekspresikan emosi – yang memiliki peran utama dalam mempengaruhi keputusan.
3. Brand Journalism dan Content Marketing akan Menjadi Strategi PR yang Tepat
Di era modern ini, alih-alih menggunakan strategi message-pushing, brand journalism dan content marketing adalah strategi yang tepat. Sangat tepat untuk selalu engage dengan always-on dengan gadget yang dimiliki konsumen.