Dikenal atas perannya bersama politik konservatif dan pengusaha kaya, kesuksesan masa lalu Bell kini tertutupi oleh klien kontroversial dan perubahan etika industri. Bagaimana Tim Bell, veteran PR, tergeser oleh kemajuan media digital dan dinamika sosial yang berubah.
.
.
Tim Bell adalah tokoh terkemuka di industri hubungan masyarakat, terkenal sebagai penasihat PR bagi politisi konservatif dan pengusaha kaya di era 70-an dan 80-an. Dia juga pendiri Bell Pottinger, salah satu firma hubungan masyarakat terbesar di Inggris, yang dikenal karena memberikan layanan konsultasi dan komunikasi untuk klien tingkat tinggi.
Dia berperan penting dalam kampanye pemilihan umum Margaret Thatcher, di mana teknik komunikasinya dianggap revolusioner pada waktu itu. Bell juga memperoleh pengakuan internasional, memberikan konsultasi untuk tokoh politik di berbagai negara, meskipun karyanya sering kali kontroversial karena jenis klien yang diwakili.
Selain itu, dia terkenal karena pendekatan inovatif dan terkadang kontroversial dalam PR, seringkali menggunakan strategi yang sangat bertarget untuk mengubah narasi media. Prestasi ini menjadikan Tim Bell tokoh yang berpengaruh dalam evolusi praktik hubungan masyarakat modern.
2019, Aug 31, Guthrie menulis atikel di Financial Times tentang bagaimana Tim Bell, tertinggal oleh perkembangan modern dalam bidang tersebut. Bell, yang dikenal karena kepiawaiannya sebagai juru bicara kelompok politik konservatif dan pengusaha kaya di era 70-an dan 80-an, menghadapi tantangan ketika internet dan perubahan sosial memperluas jaringan kekuasaan dari sebuah “desa” menjadi “kota kecil”.
Dalam artikelnya itu, Guthrie menjelaskan perubahan dramatis dalam dinamika kekuasaan PR akibat teknologi dan perubahan sosial. Bell, yang sukses di masa lalu, kini menghadapi era baru yang menuntut lebih. Posisinya yang dulu sentral kini terdampak oleh informasi yang lebih terbuka dan demokratis via internet. Ironisnya, prinsip yang dia pegang untuk membela siapapun, kini justru menonjolkan ketidakcocokan antara reputasi lama dan tuntutan integritas baru di era digital.
Tim Bell selalu mengikuti prinsip “cab rank”. Prinsip ini menyatakan bahwa setiap orang berhak atas pembelaan, seperti mereka berhak mendapatkan taksi. Namun, hubungannya dengan klien kontroversial seperti Agusto Pinochet dan keluarga Gupta mendominasi sorotan publik dan media.
Agusto Pinochet adalah seorang jenderal militer yang memimpin kudeta militer di Chile pada tahun 1973, yang menggulingkan pemerintahan terpilih Presiden Salvador Allende. Setelah kudeta, Pinochet menjabat sebagai diktator Chile hingga 1990. Pemerintahannya dikenal karena kebijakan ekonomi neoliberal yang keras serta pelanggaran hak asasi manusia yang luas.
Salah satu kontroversi besar selama pemerintahan Pinochet adalah penggunaan “Caravan of Death,” sebuah tim militer yang melakukan eksekusi terhadap lebih dari 70 tahanan politik di berbagai kota di Chile dalam beberapa bulan setelah kudeta. Pinochet juga dituduh melakukan penyiksaan, pembunuhan, dan hilangnya ribuan lawan politik selama masa pemerintahannya.
Sementara itu, keluarga Gupta adalah keluarga pengusaha kaya yang berasal dari India tetapi berbasis di Afrika Selatan. Keluarga ini, terutama tiga bersaudara—Ajay, Atul, dan Rajesh Gupta—telah menjadi tokoh penting dalam bisnis dan politik Afrika Selatan.
MIX.co.id - ICONNEXT, yang menjadi bagian dari Electricity Connect 2024 yang berlangsung di Jakarta Convention…
MIX.co.id - Setelah sukses digelar di hnom Penh, Kamboja, Misi Perdagangan Inggris-ASEAN (Association of Southeast…
MIX.co.id - Herbalife resmi merilis varian rasa terbarunya, F1 Shake Mix Café Latte, pada hari…
Director & Chief Commercial Officer Indosat Ooredoo Hutchison Ritesh Kumar Singh memberikan kata sambutan saat…
MIX.co.id – Era digital berdampak pada munculnya profesi konten kreator yang banyak diminati Gen Z.…
MIX.co.id - Untuk pertama kalinya, Pop Mart Indonesia menggelar brand experience atau pengalaman otentik Pop…