Perusahaan dan berbagai lembaga seringkali mengurangi ukuran produk atau jasa yang mereka tawarkan dengan alasan yang disampaikan sebagai upaya pelestarian lingkungan, memberikan lebih banyak pilihan kepada konsumen, atau sebagai langkah untuk meningkatkan kualitas produk mereka.
.
.
Juni 2021, General Mills mengumumkan kenaikan biaya bahan, pengemasan, tenaga kerja, dan pengangkutan. Kondisi ini memaksa General Mills mengubah bisnisnya, antara lain, dalam pricing strategy dan langkah-langkah lain untuk mengatasi tekanan inflasi. Lalau bagaimana strategi pricing itu dilakukan tanpa mendowd-grade persepsi produknya?
"General Mills telah bekerja untuk menciptakan konsistensi dan standarisasi di seluruh produk sereal kami, sehingga memudahkan pembeli untuk membedakan ukuran di rak. Untuk konsumen yang mencari harga terbaik per ons, nilai tertinggi biasanya ada di kotak sereal kami yang lebih besar," kata Kelsey Roemhildt, juru bicara General Mills.
"Perubahan ini juga memungkinkan pemuatan truk yang lebih efisien yang mengarah ke lebih sedikit truk di jalan dan lebih sedikit galon bahan bakar yang digunakan, yang penting dalam mengurangi emisi global serta mengimbangi peningkatan biaya yang terkait dengan inflasi."
Dalam kacamata Greg Rosalsky dari NPR – ini merupakan pembingkaian (framing) General Mills tentang penyusutan volume kemasan produk yang ditawarkan dan ini mencerminkan fenomena pada perusahaan-perusahaan khas Amerika. Greg menyebut penyusutan itu sebagai Shrinkflation, perusahaan mengurangi ukuran atau kuantitas produk mereka sambil membebankan harga yang sama atau bahkan lebih.
Dalam disiplin ilmu ekonomi, shrinkflation dikenal sebagai penyusutan bahan makanan atau perampingan paket. Ini adalah proses penyusutan barang dalam ukuran atau kuantitas, atau bahkan terkadang mengurangi kualitas, sementara harganya tetap sama atau meningkat.
Shrinkflation memungkinkan perusahaan untuk meningkatkan margin operasi dan profitabilitas mereka dengan mengurangi biaya sambil mempertahankan volume penjualan, dan sering digunakan sebagai alternatif untuk menaikkan harga sesuai dengan inflasi. Kelompok perlindungan konsumen sangat kritis terhadap praktik tersebut.
Ons, pegiat public yang mengumpulkan, menganalisis, dan menyebarkan statistik tentang ekonomi, masyarakat, dan populasi di Inggris, mengidentifikasi 206 produk yang ukurannya menyusut dan 79 yang ukurannya bertambah antara September 2015 dan Juni 2017.
Sebagian besar produk yang mengalami perubahan ukuran adalah produk makanan. Tahun 2016 Ons memperkirakan antara 1% dan 2,1% produk makanan dalam sampel yang mereka dapatkan mengalami penyusutan ukuran, sementara antara 0,3% dan 0,7% menjadi lebih besar. Hampir semua produk yang mengalami penyusutan itu harganya tidak berubah.
Perusahaan – kata Greg -- sering menjual perampingan (baca penyusutan atau mengurangi volume) yang kemudian diframing dengan klaim membantu penyelamatan lingkungan, menawarkan lebih banyak pilihan kepada konsumen, atau meningkatkan kualitas produk mereka.
Framing merupakan bagian dari strategi komunikasi media atau komunikasi jurnalistik. Pengertian praktisnya, framing adalah menyusun atau mengemas informasi tentang suatu peristiwa dengan misi pembentukan opini atau menggiring persepsi publik terhadap sebuah peristiwa.
Yang menarik, ada pula shrinkflation itu diframe sebagai salah satu bentuk "inovasi " yang memungkinkan konsumen, yang kalau di kertas tissue toilet sebagai produk yang bisa menyeka bagian – maaf -- belakang tubuh saluran pembuangan kotoran secara lebih efisien.