Berbeda dengan program outing yang digelar kebanyakan korporat, tahun ini, Amar Bank--pionir fintech bank Tunaiku--memutuskan untuk mengemas program outing perusahaanya berbalut kegiatan CSR (Corporate Social Responsibility). Pada kesempatan ini, karyawan Amar Bank dilibatkan sebagai relawan.
"Setiap tahun kami memang menggelar program outing yang diikuti seluruh karyawan untuk merayakan performa atau pencapaian perusahaan di akhir tahun. Kali ini, kami ingin mencoba hal baru, dengan mengemasnya lewat kegiatan CSR bertajuk Amar Bank Bangun Senyum," ungkap Presiden Direktur Amar Bank Vishal Tulsian, pada hari ini (24/2), di Bogor.
Diikuti oleh 300 karyawan Amar Bank, program outing sekaligus CSR ini menggandeng Yayasan Habitat Kemanusiaan Indonesia (Habitat for Humanity Indonesia). Melalui program tersebut, Amar Bank membangun 20 rumah layak huni untuk membantu lebih dari 80 warga di Kecamatan Babakan Madang, Sentul, Bogor, Jawa Barat.
"Objektif dari program ini adalah agar kami sebagai indivudu turut berkontribusi dan bertanggung jawab terhadap lingkungan sekitar. Artinya, tak cukup pada corporate responsibility, tetapi juga harus ada Individual responsibility. Rencananya, program ini akan kami gelar berkelanjutan ke depannya," lanjut Vishal, yang menyebutkan dalam satu bulan, 20 rumah tersebut sudah bisa dihuni warga.
Dipilihnya pembangunan layak huni, tak lepas dari fakta bahwa di Indonesia masih kurang pemukiman layak huni dan minimnya kesejahteraan berbanding lurus dengan tingkat kemiskinan. Merujuk data Badan Pusat Statistik tahun 2019, terdapat 15,15 juta penduduk miskin di Indonesia yang tinggal di area pedesaan. Kemiskinan juga mengakibatkan rendahnya tingkat edukasi serta minimnya infrastruktur pendukung, terlebih pada daerah pedesaan yang menjadi masalah utama di Indonesia.
Untuk itu, Habitat for Humanity Indonesia menginisiasi program untuk melakukan pembangunan rumah di desa-desa sehingga menjadi rumah yang layak huni. "Habitat for Humanity Indonesia menargetkan pembangunan 4.000 rumah layak huni ada di 9 desa di kawasan Bogor. Sepuluh tahun kami melakukan program ini, sampai saat ini, kami baru berhasil membangun 875 rumah layak huni di 4 desa. Adapun 20 di antaranya dikontribusi oleh Amar Bank," papar Susanto, Direktur Nasional Habitat for Humanity Indonesia.
Lebih jauh ia menjelaskan, untuk menentukan siapa warga yang berhak mendapatkan bantuan rumah layak huni, Habitat for Humanity Indonesia membentuk komite lokal untuk melakukan community development terlebih dahulu. "Setelah itu, kami menyeleksi melalui berbagai kriteria, seperti penghasilannya yang hanya Rp 500 ribu per bulan, ada penghuni yang sakit, kaum dhuafa, tidak memiliki rumah yang layak, dan sebagainya. Setelah itu, kami juga melakukan public hearing," tutup Susanto.