Atasi Sampah, Paramount Petals Luncurkan Biokonversi dan KURASAKI

MIX.co.id – Salah satu masalah lingkungan adalah sampah. Data di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyebutkan, sekitar 57% sampah rumah tangga berasal dari sampah organik. Sampah akan terus menumpuk jika tidak dikelola dengan baik.

Menyikapi hal tersebut, Paramount Petals menggandeng yayasan non-profit Gen Care meluncurkan program ‘Pengolahan Biokonversi Sampah Organik Melalui Budidaya Maggot dan Lele’ di Desa Cukanggalih, Curug, Tangerang, Minggu (27/4).

Program ini merupakan solusi pengolahan sampah organik secara ramah lingkungan, efisien, dan berkelanjutan. Sampah organik yang terkumpul akan melalui tahap biokonversi (penguraian) dengan larva lalat hitam (maggot Black Soldier Fly) menjadi pakan bernutrisi tinggi untuk budidaya ikan seperti lele.

Proses pengolahan sampah ini menciptakan sistem integrasi pertanian terpadu yang berkelanjutan (zero waste), tidak merusak lingkungan, dan dapat menjadi sumber mata pencaharian baru bagi masyarakat.

Paramount Petals membuka kesempatan bagi masyarakat Desa Cukanggalih dan sekitarnya untuk menjadi relawan program ini tanpa dipungut biaya.

Program akan berlangsung selama 9 bulan, di mana relawan akan mendapatkan pelatihan mengenai pengolahan sampah, budidaya maggot, pembibitan lele, hingga budidaya lele.

Relawan juga akan mendapatkan pendampingan dan monitoring dari tim Paramount Petals, Gen Care, dan kelurahan atau perangkat desa setempat, hingga proses panen, pemasaran produk, dan hilirisasi produk berupa pelatihan UMKM pengelolaan lele, seperti pembuatan keripik lele.

Inisiasi pengelolaan sampah tidak berhenti di sini. Dalam lingkup sekolah, Paramount Petals bersama Bank Sampah Akademi Kompos (Akkom), mengadakan Program ‘KURASAKI’ (Kurangi Sampah Sekolah Kita) di MTS Al-Muawanah, Desa Kadu, Curug, Tangerang, Selasa (29/4).

Agenda kegiatan berupa edukasi pengelolaan sampah organik dan anorganik, kegiatan operasi semut (kerja bakti membersihkan sekolah), kompetisi kelas bersih, kompetisi kerajinan daur ulang, dan pengangkatan Duta Lingkungan.

Program berlangsung selama 2 bulan, di mana para siswa dibina untuk mengelola sampah dengan cara yang mudah, seperti mengurangi pemakaian plastik, memilah sampah organik dan anorganik, serta mendaur ulang barang yang masih bisa digunakan.

Program ini bertujuan menciptakan lingkungan sekolah yang bersih dan sehat, meningkatkan kesadaran siswa, guru, dan staf dalam upaya pengelolaan sampah yang lebih baik, serta menciptakan agen-agen perubahan yang membawa pengaruh positif ke luar lingkungan sekolah.

Pages: 1 2

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)