MIX.co.id - Bank DBS Indonesia bermitra dengan NAFAS Indonesia, sebagai penerima hibah di program DBS Foundation Business for Impact Grant Award 2023, untuk memasang 50 sensor kualitas udara di Jakarta. Kemitraan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kualitas udara di Indonesia.
Merujuk laporan NAFAS Indonesia, kualitas udara di Jakarta pada periode Januari-Juni 2024 menunjukkan tingkat partikulat PM2,5 mencapai 34 µg/m³. Angka itu jauh di atas standar aman yang ditetapkan oleh World Health Organization (WHO), yakni 5 µg/m³ per tahun.
Pengukuran itu menggunakan skala dari Badan Perlindungan Lingkungan AS (US EPA), yang mengkategorikan kualitas udara dari Baik (Hijau), Sedang (Kuning), Tidak Sehat untuk Kelompok Sensitif (Oranye), Tidak Sehat (Merah), Sangat Tidak Sehat (Ungu), hingga Berbahaya (Cokelat). Data ini diambil dari lebih dari 100 sensor kualitas udara yang dipasang oleh NAFAS di seluruh wilayah Jabodetabek.
Dituturkan Head of Group Strategic Marketing & Communications PT Bank DBS Indonesia Mona Monika, pada konferensi pers yang digelar hari ini (20/8), di Jakarta, kemitraan itu sejalan dengan komitmen Bank DBS Indonesia untuk memberikan dampak positif melalui pilar ketiga keberlanjutan, Impact Beyond Banking. “Dengan menggabungkan teknologi inovatif NAFAS dan komitmen keberlanjutan kami, kami percaya ini dapat membawa perubahan nyata dalam kehidupan sehari-hari nasabah dan masyarakat,” ucapnya.
Pada kesempatan yang sama, Co-founder & CEO NAFAS Indonesia Nathan Roestandy menambahkan, salah satu cara menangani isu kualitas udara adalah dengan menghadirkan data yang lebih komprehensif dan real time dengan adanya lebih banyak alat sensor di berbagai titik.
“Polusi udara memang bukanlah permasalahan baru yang dihadapi ibu kota, dan untuk menyikapinya, dibutuhkan kontribusi seluruh pihak. Kami memiliki ‘spark’ untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat akan udara yang mereka hirup dan dampaknya terhadap kehidupan. Dengan ‘spark’ tersebut, NAFAS bekerja sama dengan Bank DBS Indonesia guna mengambil langkah nyata, sehingga masyarakat memahami pentingnya udara yang sehat dan bersih bukan hanya untuk hari ini, namun untuk masa depan. Dengan adanya alat pengukur udara, kami optimis dapat memberikan gambaran data yang lebih lengkap terhadap kondisi udara diberbagai lokasi agar pemerintah atau instansi terkait dapat membuat kebijakan atau strategi yang lebih baik untuk mengatasi permasalahan ini,” papar Nathan.
Sejatinya, kemitraan ini menggarisbawahi peran aktif Bank DBS Indonesia untuk memfasilitasi dan menyukseskan misi NAFAS dalam mendapatkan dan mengolah data tentang kualitas udara di beberapa lokasi. Bank DBS Indonesia bersama NAFAS berencana untuk memasang 50 sensor udara, termasuk di lokasi tempat Bank DBS Indonesia beroperasi.
Baru-baru ini, Bank DBS Indonesia telah meluncurkan kampanye ‘Trust Your Spark’ yang ditujukan untuk menghidupkan dan memberdayakan ‘spark’ di dalam diri setiap orang agar mereka bisa mengejar mimpi dan menggapai seluruh aspirasinya tanpa keraguan, termasuk dalam memperjuangkan keberlanjutan bersama NAFAS. “Melalui kampanye ini, kami berharap dapat menghidupkan ‘spark’ semakin banyak wirausaha sosial, UKM (Usaha Kecil Menengah), dan startup untuk mewujudkan Indonesia yang lebih berkelanjutan,” ungkapnya.
Selain itu, Bank DBS Indonesia telah mengambil langkah-langkah proaktif dalam mengurangi jejak karbon mereka melalui berbagai inisiatif ramah lingkungan. Sejak 2023, Bank DBS telah mengganti lampu di seluruh cabang dengan lampu LED hemat energi, memasang panel surya di beberapa cabang, dan mendorong nasabah untuk beralih ke e-statement, yang mana per Juli 2024, 91% nasabah retail sudah menggunakan layanan ini. Semua upaya ini telah berhasil menurunkan emisi karbon bank sebesar 322 metrik ton serta memangkas konsumsi energi hingga 62% sepanjang tahun 2023. Berbagai pencapaian ini disampaikan oleh Consumer Banking Director PT Bank DBS Indonesia Melfrida Gultom.
(Reporter & Foto: Gereishah Bintang Siregar)