Bantu Ciptakan Peluang Ekonomi Digital, Google Gelar “Grow with Google”

Google Indonesia resmi meluncurkan program “Grow with Google” pada hari ini (18/2), di Jakarta. Program yang ditujukan untuk membantu menciptakan peluang ekonomi bagi masyarakat Indonesia itu menyasar lima segmen, yakni pemilik usaha, pencari kerja dan mahasiswa, developer dan startup, guru dan siswa, serta kreator dan jurnalis.

Diterangkan Randy Jusuf, Managing Director Google Indonesia, melalui program “Grow with Google”, Google Indonesia menggelar sejumlah program yang menyasar kelima segmen tersebut. “Menyiapkan Indonesia menghadapi masa depan perekonomian global yang digital adalah langkah yang penting bagi negara ini dan ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, melainkan tanggung jawab semua pihak,” katanya tentang latar belakang dihadirkan program Grow with Google.

Untuk membantu menciptakan peluang ekonomi bagi masyarakat Indonesia, menurutnya, dibutuhkan kemitraan yang lebih luas dan mendalam antara pemerintah dan kalangan industri, bisnis besar dan wiraswasta, serta para pendidik dan organisasi nonprofit, dengan menjadikan edukasi dan keterampilan sebagai titik pusat dari visi bersama masa depan Indonesia.

Oleh karena itu, pada hari ini (18/2), Google.org mengumumkan bantuan sebesar US$ 1 juta kepada organisasi edukasi nonprofit Bebras Indonesia untuk membantu pelaksanaan pelatihan keahlian berpikir komputasional bagi 22.000 guru di 22 kota kecil dan besar. “Inisiatif yang dinamai Gerakan Pandai ini akan dijalankan selama dua tahun dengan memanfaatkan materi online dan offline untuk membantu dua juta murid belajar cara berpikir secara kritis dan memecahkan masalah-masalah sulit, agar mereka tidak hanya bisa menghafal,” paparnya.

Diakui Randy, membangun kemampuan para pendidik adalah salah satu prioritas Google.org, organisasi filantropi Google yang membantu organisasi-organisasi nonprofit seperti Bebras Indonesia dalam melakukan perubahan sistemis jangka panjang untuk mengatasi kekurangan tenaga terampil digital.

Merujuk studi baru dari AlphaBeta, jika pemerintah, kalangan bisnis, dan masyarakat mampu bekerja sama meningkatkan kualitas edukasi dan keterampilan digital, pada tahun 2030, keterampilan digital bisa menyumbangkan Rp 4.411 triliun (US$ 312 miliar), atau 16% dari proyeksi PDB Indonesia. Sementara saat ini, keterampilan digital telah menyumbang Rp 908 triliun bagi perekonomian Indonesia, yaitu 6% dari PDB.

Pada 2019, Bebras dengan didukung oleh Google Indonesia, telah menjalankan sebuah program pilot gratis di Bandung dan Yogyakarta. Sebanyak 140 guru dan lebih dari 5.000 murid telah mengikuti pelatihan cara berpikir komputasional dan penerapan keterampilan digital.

Gerakan Pandai ini akan melibatkan 40 Perguruan Tinggi Biro Bebras Indonesia, 22.000 guru, dan dua juta siswa. Gerakan ini merupakan gerakan yang menjadikan guru berbagai bidang pelajaran sebagai guru penggerak yang akan mengajarkan mata pelajarannya dengan berbudaya digital. Gerakan ini adalah titik awal bagi anak-anak Indonesia untuk menjadi SDM unggul yang akan membawa Indonesia maju di dunia digital,” tuturnya.

Pada kesempatan peluncuran Grow with Google ini, Google juga memperkenalkan tiga inisiatif lainnya. Pertama, perluasan program pengembangan keterampilan digital bagi UKM dan kaum perempuan ke 19 lokasi di 17 kota. Kelas-kelas Gapura Digital dan Women Will akan dibuka di Banda Aceh, Samarinda, Pontianak, Pekanbaru, dan Kupang pada April ini.

Kedua, peluncuran Empat Pelajaran Singkat Hasil Kolaborasi dengan Direktorat Jenderal Pajak dan CITA di Google Primer, sebuah aplikasi belajar mandiri yang memiliki 127 pelajaran dalam bahasa Indonesia. “Di aplikasi ini, para wiraswastawan dapat belajar cara mengelola keuangan dan memahami kewajiban pajak mereka,” ujarnya.

Ketiga, penerimaan 300 orang Indonesia sebagai angkatan pertama Bangkit, yaitu program pendidikan machine learning selama enam bulan di akademi yang didirikan oleh Google, Gojek, Tokopedia, dan Traveloka. “Dari angkatan pertama ini, lebih dari 25%-nya adalah perempuan dan 55%-nya berasal dari kota kecil,” tutup Randy.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)