MIX.co.id - Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) menjadi salah satu sektor yang ikut terdampak pandemi, tanpa terkecuali UMKM kuliner. Padahal, usaha kuliner merupakan salah satu dari 17 sub sektor ekonomi kreatif yang berkontribusi cukup signifikan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), yakni 41% dari keseluruhan sektor ekonomi kreatif.
Guna mendukung bisnis UMKM, Mondelez Indonesia menggelar inisiatif #DukungUMKMKuliner. Inisiatif ini didukung juga oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Go Food, Sahabat UMKM, dan Natural Cooking Club.
Diungkapkan Prashant Peres, President Director Mondelez Indonesia, pada konferensi pers yang digelar hari ini (2/9) secara virtual, “Hadirnya inisiatif #DukungUMKMKuliner ini merupakan salah satu tanggung jawab sosial #MondelezUntukIndonesia, untuk membagikan pengetahuan terkait tren kekinian dunia kuliner, terutama camilan dan dessert, kepada para pelaku bisnis kuliner UMKM sebagai salah satu stakeholder terpenting kami. Dengan demikian, pengetahuan ini dapat mereka manfaatkan untuk meningkatkan bisnis.”
Dalam rangkaian inisiatif #dukungUMKMKuliner, Mondelez akan menggelar program pelatihan dalam bentuk virtual pada 5 September 2021 mendatang. Workshop kali ini mengusung tema “Kreatif Kembangkan Bisnis Kuliner Kekinian”.
Berbagai materi akan diberikan selama pelatihan tersebut, mulai dari pengembangan kreativitas dalam menghadirkan menu kuliner kekinian, hingga pemanfaatan digital marketing sebagai ujung tombak strategi promosi usaha, terutama di masa pandemi. Termasuk, berbagai tips pengembangan usaha dari para ahlinya.
Selain program pelatihan, guna mendukung UMKM di Indonesia, Mondelez juga menghadirkan berbagai menu kekinian melalui website www.snacks-desserts.id, yang dapat diakses dengan mudah setiap saat. Melalui website tersebut, diharapkan para pelaku UMKM kuliner dapat terinspirasi dari berbagai resep kekinian yang dihadirkan dan mereka dapat menggunakannya untuk mengembangkan bisnis.
“Dukungan terhadap UMKM kuliner ini sejalan dengan tujuan perusahaan, yakni ‘Empower People to Snack Right’, di mana Mondelez International berkomitmen membuat produk-produknya dengan cara yang tepat, termasuk dalam memberdayakan masyarakat dan komunitas di sepanjang rantai bisnis. Kami berharap inisiatif ini turut meningkatkan bisnis UMKM kuliner, sekaligus mendukung percepatan pemulihan ekonomi nasional,” harap Prashant.
Sementara itu, kebiasaan masyarakat dalam mengkonsumsi kuliner atau camilan, kini terus berkembang menjadi bagian dari gaya hidup. Hal ini diperkuat dengan hasil survei konsumen Mondelez International The State of Snacking 2020, yang menyebutkan bahwa pandemi telah meningkatkan kebiasaan ngemil masyarakat Indonesia. “60 persen konsumen Indonesia lebih banyak ngemil selama pandemi,” ucapnya.
Selain itu, terungkap juga bahwa 77 persen responden mencari makanan baru selama pandemi dan 54 persen mendapatkan ide makanannya dari media sosial. “Dari sisi bisnis, tren tersebut tentu menjadi peluang tersendiri bagi pelaku UMKM kuliner untuk terus mengembangkan usahanya, termasuk membuka peluang dari media sosial,” saran Prashant.
Ditambahkan Dr. H. Sandiaga Salahuddin Uno, B.B.A., M.B.A., Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, yang turut hadir pada saat konferensi pers virtual, “Kami turut menyambut baik hadirnya inisiatif #DukungUMKMKuliner ini untuk menginspirasi para pelaku UMKM agar dapat mengembangkan bisnisnya secara lebih kreatif, di antaranya melalui pengembangan menu-menu kuliner ‘kekinian’. Saya yakin pelatihan yang akan diselenggarakan dalam waktu dekat ini akan dapat menginspirasi para pelaku UMKM Kuliner, termasuk bagaimana secara kreatif memanfaatkan teknologi digital dan digital marketing untuk mempromosikan bisnis mereka.”
Faisal Hasan Basri, Sekretaris Jenderal Sahabat UMKM, setuju bahwa UMKM kuliner memiliki kesempatan yang besar untuk terus berkembang, seiring dengan meningkatnya kebiasaan masyarakat Indonesia dalam mengkonsumsi camilan. Namun disisi lain UMKM kuliner juga menghadapi tantangan yang cukup rumit. “Agar tetap bertahan di masa pandemi ini, para pelaku UMKM kuliner harus melakukan tiga hal, yakni inovasi, digitalisasi, dan kolaborasi,” pungkasnya.