Menjadikan anak-anak sebagai agen perubahan untuk memelihara lingkungan yang sehat dan bersih adalah salah satu upaya PT Kao Indonesia dalam menciptakan lingkungan yang sehat dan bersih. Demi mewujudkan komitmennya itu, Kao menghadirkan berbagai inisiatif sejak delapan tahun lalu, yakni dengan menggelar program "Lomba Melukis Lingkungan Kao".
Tahun 2017 lalu, program global tersebut telah memasuki sekuel ke-8. Dijelaskan Associate Vice President Human Capital Development PT Kao Indonesia Pratomo P. Aritedjo, kontes melukis ini merupakan bagian dari program berkelanjutan yang mengusung tema " Eco Together".
Ada sejumlah objektif yang ingin dicapai dari program tersebut. Antara lain, ingin memberikan wadah kepada anak-anak Indonesia untuk berpartisipasi di tingkat dunia, mendorong anak-anak dan sekolah untuk memperkaya pengalaman di tingkat internasional, dan mengajak sekaligus mendorong anak-anak untuk memikirkan cara-cara memelihara lingkungan dan kreativitasnya.
"Sejak diluncurkan tahun 2010, jumlah peserta terus meningkat setiap tahunnya. Tahun 2017 lalu, Indonesia tercatat sebagai negara dengan pengirim karya terbanyak, yakni sekitar 3.703. Lukisan para pemenang dipamerkan di booth Kao pada acara pameran Eco-Pro yang diselenggarakan di Tokyo Big Sight pada 7-9 Desember 2017," paparnya.
Ditambahkan Pratomo, dua anak Indonesia berhasil memperoleh penghargaan "Eco Friend Prize". Keduanya adalah Viola Arielle Suliandy (13 tahun) dengan judul " Alam Menyelamatkan Dirinya Sendiri Melalui Tangan Kita" dan I Wayan Amerta Nur Pradnyana (15 tahun) dengan judul "Reuse".
Bersamaan dengan kontes melukis tersebut, lanjut Pratomo, Kao Indonesia juga menggelar inisiatif lainnya, yakni program "Anak Kao". Menggandeng Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB), program "Anak Kao" sudah memasuki sekuel ke-2 pada tahun 2017 lalu.
Dijelaskan Pratomo, dua tahun berjalan, program "Anak Kao" sudah mampu menjangkau lebih dari 5.000 anak di 40 Sekolah Dasar (SD) di Cikarang, Karawang, dan Jakarta. Pada program tersebut Kao mengunjungi ke sekolah-sekolah dan melakukan interaksi langsung dengan memberikan pendidikan untuk menjaga kesehatan diri sendiri dan lingkungan.
"Pada kegiatan itu, kami juga mengkomunikasikan sekaligus mengajak anak-anak untuk mengikuti Lomba Melukis Lingkungan Kao. Dengan demikian, anak-anak dapat timbul kesadaran mengenai lingkungan," ujarnya.
Selain itu, Kao juga memberikan modul tentang edukasi kesehatan dan lingkungan, mengadakan simulasi tentang sampah organik dan an-organik, serta edukasi lewat poster. "Program Anak Kao berlangsung selama enam bulan, mulai dari persiapan, berkunjung ke SD, hingga program selesai," urainya.
Diakui Pratomo, kedua program tersebut tercatat berhasil, baik dari sisi kuantitas dan kualitas. "Kami menargetkan menjangkau 1.800 anak setiap tahunnya lewat program Anak Kao. Dan, jumlah yang dicapai mampu melebih target dari yang dipatok di awal. Dari sisi kualitas, sejumlah modul dapat kami tingkatkan," tutur Pratomo yang menyebutkan bahwa kontes melukis dan Anak Kao akan kembali digelar tahun ini pada April mendatang.