MIX.co.id – Coca-Cola Europacific Partners Indonesia (CCEP Indonesia) mengadakan aksi bersih-bersih serentak di 10 kota di Indonesia dengan melibatkan lebih dari 1.000 partisipan, termasuk karyawan, komunitas, serta pemerintah daerah.
Aksi ini juga disertai dengan pembekalan kesadaran masyarakat untuk memilah dan mengelola sampahnya secara mandiri.
Menurut Lucia Karina, Direktur Public Affairs, Communications, and Sustainability CCEP Indonesia & Papua New Guinea, aksi kali ini tidak hanya difokuskan pada kegiatan bersih-bersih, namun juga memberikan edukasi dan membangkitkan semangat masyarakat untuk sadar dan peduli tentang pentingnya tata kelola sampah yang efisien, yang dimulai dari pemilahan dan pengelolaan sampah yang benar dari sumbernya, seperti rumah dan sekolah.
"Mengerti cara memilah sampah dengan benar adalah fondasi dalam pengelolaan sampah yang berkelanjutan,” ujarnya dalam keterangan pers, Senin (18/9), di Jakarta.
Ke-10 kota di Indonesia yang menjadi lokasi aksi bersih-bersih adalah Medan, Padang, Lampung, Jakarta, Bekasi, Bogor, Bandung, Semarang, Surabaya, dan Bali. “CCEP Indonesia berkomitmen dalam mendukung visi masyarakat untuk lingkungan yang bersih, sehat, dan Lestari,” tegas Lucia Karina.
Dijelaskan, aksi kali ini tidak hanya sekedar mengumpulkan sampah, tapi juga memastikan bahwa setiap jenis sampah dikelompokkan dengan benar, baik itu sampah organik, kemasan Poly Ethylene Terephthalate (PET), plastik fleksibel, plastik multilapis (multilayer), maupun sampah non organik lainnya.
Mengatasi isu sampah memerlukan kerja sama lintas sektor. Dalam hal ini, diakuinya, kolaborasi Nonahelix yang melibatkan semua pemangku kepentingan, merupakan solusi atau jalan keluar yang berkelanjutan bagi penanganan sampah di Indonesia.
Konsep Nonahelix mengedepankan kerja sama yang melibatkan pemerintah, industri, masyarakat, akademisi, jasa keuangan, LSM, tokoh masyarakat, komunitas, dan media. Melalui kolaborasi ini, setiap entitas dapat memberikan kontribusi terbaiknya dalam menangani masalah pengelolaan sampah di Indonesia.
Kegiatan bersih-bersih di Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan, misalnya, menggabungkan kekuatan dari berbagai elemen masyarakat, termasuk Bank Sampah Budi Luhur, mahasiswa, akademisi, dan media. Keseluruhan inisiatif ini juga mendapat dukungan dan apresiasi dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
"Pemahaman masyarakat akan pentingnya pemilahan sampah dapat memainkan peran besar dalam mengurangi volume sampah yang menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA),” ungkap Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, Asep Kuswanto. Saat ini, setiap harinya 7.500 ton sampah dibawa ke TPA Bantargebang dari Jakarta.
Aksi yang diinisiasi CCEP Indonesia berhasil mengumpulkan 4,9 ton sampah organik dan 4,6 ton sampah anorganik, diantaranya terdiri dari 3,4 ton sampah plastik berbagai jenis, seperti multilapis dan 1,2 ton botol kemasan PET.
Dari jumlah tersebut, botol PET yang terkumpul akan dikelola oleh Yayasan Mahija Parahita Nusantara. Selanjutnya, botol-botol tersebut akan diserahkan ke PT Amandina Bumi Nusantara, pabrik daur ulang yang didirikan CCEP Indonesia bersama Dynapack Asia, untuk diolah kembali menjadi botol PET yang baru.
Langkah ini mencerminkan upaya CCEP Indonesia dalam mendorong sistem daur ulang tertutup untuk botol PET (closed loop system), yang menargetkan pengumpulan 100% kemasan yang dihasilkan pada tahun 2030 dan memastikan 50% kemasan yang diproduksi berasal dari recycled PET (rPET), sesuai agenda global perusahaan, "This is Forward.” ()