MIX.co.id - Pembangunan infrastruktur berbasis ekonomi sirkular yang diwujudkan melalui penggunaan aspal plastik menjadi salah satu inisiatif keberlanjutan yang dijalankan Chandra Asri Group, penyedia solusi energi, kimia, dan infrastruktur di Asia Tenggara.
Untuk mengetahui efektivitas adopsi aspal plastik tersebut, hari ini (25/2), di Jakarta, Chandra Asri meluncurkan riset evaluasi implementasi aspal plastik yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Garut selaku mitra, dengan berkolaborasi bersama Yayasan Bakti Barito.
Hasil riset evaluasi tersebut menyoroti keunggulan aspal plastik dalam meningkatkan ketahanan jalan sekaligus menjadi solusi pengelolaan sampah dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Indonesia.
Evaluasi itu didasarkan pada implementasi aspal plastik di 23 ruas jalan yang tersebar di 9 kecamatan di Kabupaten Garut dengan total panjang jalan 50,2 km. Hasilnya, penelitian itu menunjukkan terdapat stabilitas yang meningkat seiring dengan penambahan plastik hingga 6,1%. Salah satu parameter yang diuji ialah nilai Marshall Quotient (MQ) sebagai rasio dari stabilitas terhadap kelelehan yang digunakan sebagai indikator kekakuan campuran.
Hasil uji menyimpulkan bahwa Nilai MQ tertinggi terjadi pada campuran aspal dengan menggunakan plastik yaitu sebesar 399 kg/mm, sedangkan nilai MQ terendah terjadi pada tanpa campuran (Aspal Normal) yaitu sebesar 366,7 kg/mm.
Pada pengujian, komposisi gelaran aspal plastik tersebut telah mengelola sampah plastik yang berasal dari TPA setempat sebesar 431.535 kg. Hal ini sejalan dengan fokus Chandra Asri Group dalam mengurangi sampah dengan prinsip ekonomi sirkular.
Dituturkan Kepala Balai Bahan Jalan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) Yohanes Ronny PA., S.T., M.T., stabilitas dan ketahanan struktur perkerasan jalan terhadap deformasi dan retak merupakan aspek penting dalam pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan. “Evaluasi penggunaan aspal plastik di Kabupaten Garut menunjukkan hasil yang sejalan dengan temuan kami pada 2017, yang menunjukkan keunggulan material aspal plastik dalam meningkatkan stabilitas serta memiliki umur layan yang cukup baik sehingga kebutuhan pemeliharaan jalan dapat dilakukan secara lebih efisien, hal ini dapat menjadi solusi yang efisien dan jangka panjang,” paparnya.
Pada kesempatan yang sama, Circular Economy & Partnership Manager Chandra Asri Group, M. Nicko A. Setyabudi menambahkan, “Pencampuran cacahan plastik dengan aspal memberikan dampak positif terhadap beberapa parameter teknis. Hasil uji menunjukkan peningkatan kepadatan campuran aspal yang berpengaruh pada keawetan dan kemampuannya menahan beban. Selain itu, nilai stabilitas dan Marshall Quotient—nilai kekakuan campuran beraspal dalam menerima beban—juga lebih tinggi, menegaskan keunggulan aspal plastik sebagai opsi material yang tahan lama dan ramah lingkungan."
Riset penggunaan aspal plastik di Kabupaten Garut dilakukan oleh Yayasan Bakti Barito beserta dengan mitra, seiring dengan harapan perluasan adopsi aspal plastik di berbagai daerah di Indonesia. Dijelaskan Dian A. Purbasari, Direktur Yayasan Bakti Barito, “Implementasi Aspal Plastik di Kabupaten Garut merupakan wujud kemitraan yang telah terjalin dengan Pemerintah daerah setempat. Yayasan Bakti Barito berperan sebagai katalisator dalam implementasi aspal plastik. Kami berharap inisiatif ini dapat direplikasi di lebih banyak daerah, guna mendukung pengelolaan sampah yang efektif, mengurangi tingkat sampah yang tidak terkelola sekaligus meningkatkan kualitas infrastruktur di Indonesia."
Sebagai bentuk komitmen dalam mendukung ekonomi sirkular, Chandra Asri Group dan Yayasan Bakti Barito terus mendorong inisiatif pengelolaan sampah plastik dengan memanfaatkan hasil kelola sampah dari TPA menjadi material yang lebih bernilai, salah satunya adalah implementasi aspal plastik.