Aksi Diet Kantong Plastik ala Komunitas Greenerator SHARP

Komunitas peduli lingkungan SHARP Greenerator, yang diikuti oleh anak-anak muda se-Jabodetabek, bersama PT SHARP Electronics Indonesia (SHARP) menggelar aksi nyata pada perayaan Hari Bumi. Aksi nyata yang digelar komunitas SHARP Greenerator adalah kampanye mengurangi penggunaan kantong plastik, alias diet kantong plastik.

IMG_20160421_344

Kampanye mengurangi penggunaan kantong plastik diwujudkan lewat kegiatan aksi bersih-bersih sampah di jalanan kota Bogor sekitar Kebun Raya, mencabut paku pada pohon-pohon peneduh jalan, dan membagikan tas kain secara gratis kepada para pengunjung Kebun Raya Bogor serta pengguna jalan. Langkah itu sebagai ajakan untuk mengurangi penggunaan kantong plastik.

Haruhiko Sano, General Manager Brand Strategy Group Division SHARP mengungkapkan antusiasmenya atas aksi nyata pelestarian lingkungan yang dilakukan oleh 40 anggota komunitas yang merayakan Earth Day.

"Menurut informasi yang kami dapatkan, Indonesia menduduki peringkat dua di dunia sebagai penghasil sampah plastik terbesar ke laut setelah Tiongkok. Bahkan, menurut data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), jika sampah kantong plastik hasil dari 100 toko dalam kurun waktu setahun dikumpulkan, luasnya dapat mencapai 60 kali lapangan sepak bola! Karena itu, aksi ini menjadi salah satu upaya SHARP dan komunitas binaannya untuk membantu melestarikan lingkungan melalui cara yang sederhana," tegasnya.

Melalui kegiatan itu, ia berharap SHARP dapat membantu mengurangi sampah, terutama sampah plastik. "Yang paling penting adalah menyebarluaskan informasi mengenai sampah kepada masyarakat yang lebih luas sekaligus menularkan semangat melestarikan lingkungan dengan mengurangi penggunaan kantong plastik, harap Sano.

Pada aksi nyata itu, kelima organisasi nirlaba lingkungan hidup yang menjadi mitra SHARP Greenerator dalam mengawal dan mendampingi aktivitas SHARP Greenerator juga turut serta. Kelimanya adalah Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Kebun Raya Bogor, Transformasi Hijau (Trashi), Yayasan Terumbu Karang Indonesia (Terangi), World Wild Fund (WWF) Indonesia, serta Borneo Orangutan Survival (BOS) Foundation.

Tags:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)