Aksi sosial kembali digelar Universitas Budi Luhur pada awal Maret ini. Kali ini, aksi sosial dilakukan di kampus Universitas Budi Luhur, Petukangan Utara, Jakarta. Bersama tim KSM (Kelompok Swadaya Masyarakat) NYIUR yang didampingi dosen-dosen Universitas Budi Luhur, aksi sosial tersebut mengusung tema “Bersahabat dengan Sampah untuk Menumbuhkan Kepedulian Terhadap Lingkungan dan Cinta Bumi”.
Aksi sosial berupa edukasi peduli lingkungan itu digelar dalam bentuk kegiatan mendongeng kepada murid-murid SD dan guru di wilayah Petukangan Utara, yang menyambangi kampus Budi Luhur. Dongeng dibuka dengan kisah bagaimana kondisi bumi sekarang ini yang sedang “sakit”. Lantaran, tingkah laku anak-anak yang tidak memahami cara membuang sampah yang benar, hingga membuat bumi dan lingkungan “menderita”. Untuk itu, bumi membutuhkan pertolongan anak-anak untuk pulih. Dongeng dilakukan dengan sangat memukau oleh Hj Tutik Asnawi, Ketua KSM NYIUR, di depan murid-murid SD.
Sementara itu, edukasi peduli lingkungan diberikan oleh tim dosen dari Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Budi Luhur. Pada kesempatan itu, tim dosen menjelaskan bagaimana dampak negatif membuang sampah sembarangan. Adapun pendidikan bersahabat dengan sampah, diberikan oleh tim dosen Fakultas Ekonomi. Mereka menjelaskan manfaat ekonomi bila sampah-sampah organik dan non organik itu dipisahkan dan diolah dengan baik dan kreatif, sehingga menjadi produktif.
Kegiatan perduli sampah itu bermula dari pembinaan yang dilakukan oleh IBM Arsitektur Budi Luhur, yang didukung oleh Hibah dari Dikti dan Universitas. Tanpa dinyana, kegiatan itu mendapat respon yang luar biasa dari masyarakat. Alhasil, salah satu warga binaan Universitas Budi Luhur, Tutik Asnawi, berhasil mendapat penghargaan sebagai 20 City Changer Indonesia terbaik pilihan Dinas Cipta Karya. Sebagai langkah nyata, tanpa membuang waktu lama, Tutik Asnawi membentuk “KSM NYIUR Petani Sampah”--kelompok swadaya masyarakat.
Tak berpuas diri, tim IBM Arsitektur kemudian bermitra dengan KSM NYIUR meneruskan komitmennya untuk peduli sampah. Kali ini, dengan memberikan edukasi tentang kesadaran masyarakat akan pentingnya cinta bumi dan peduli lingkungan sejak dini, khususnya sampah. Langkah itu diwujudkan lewat aksi mendongeng.
Ketua Badan Pengurus Harian Yayasan Budi Luhur Cakti Kasih Hanggoro, MBA, mengatakan, “Program peduli lingkungan tersebut akan terus kami dukung, sehingga menjadi program yang berkelanjutan.”