Usai sebulan menggelar program "Berbagi Kelezatan" di Ramadhan 2017 lalu, PT Sumber Prima Anugrah Abadi melalui salah satu merek baksonya, Sumber Selera, melakukan penyerahan donasi di Desa Tegal Angus Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang. Program Corporate Social Responsibility (CSR) bersama PKPU Human Initiative itu, pada akhir Juli ini resmi menyalurkan donasi Rp 50 juta guna menopang tugas para kader dalam mengentaskan kekurangan gizi 20 anak dan 20 ibu yang memiliki anak kekurangan gizi.
Dijelaskan General Manager Operations PT Sumber Prima Anugerah Abadi Mumu Alqodir, program Berbagi Kelezatan merupakan program yang secara manfaat bisa dinikmati secara jangka panjang. "Oleh karena itu, perusahaan memastikan bahwa tim pelaksana yang diterjunkan adalah tim kader pilihan," tegasnya.
Untuk tahun ini, lanjut Mumu, para kader yang dipilih berasal dari masyarakat sekitar yang dipilih secara ketat. “Mengingat gizi erat kaitannya dengan masa depan anak-anak, maka perusahaan memandang penting peran kader sebagai ujung tombak kesuksesan program kali ini. Untuk itu, kader yang terpilih bukan hanya karena passion semata. Tetapi, berdasarkan pada seberapa luas pengetahuan mereka tentang gizi serta seberapa dekat mereka dengan keseharian anak-anak di wilayah Desa Tegal Angus," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Kemitraan PKPU Andjar Radite menambahkan bahwa para kader yang terpilih nantinya bakal dibina oleh PKPU Human Initiative bekerja sama dengan petugas kesehatan pemerintah desa setempat. Mereka akan terjun langsung ke lapangan untuk melakukan berbagai rangkaian pendekatan dalam rangka perbaikan gizi anak-anak selama tiga bulan.
"Program yang akan memperoleh dukungan penuh dari donasi Bakso Sumber Selera adalah program 'Sahabat Gizi Kita' (SAGITA). Pada program ini, para kader akan menyelenggarakan intervensi gizi seimbang secara holistik guna memastikan periode emas 1000 hari pertama kehidupan (HPK) dapat diraih dengan sebaik-baiknya oleh anak-anak di wilayah tersebut," tegasnya.
Tidak hanya melakukan pemantauan perkembangan gizi anak-anak dan ibu sebagai penerima manfaat, diterangkan Andjar, para kader juga memiliki tugas untuk mengedukasi masyarakat sekitar sehingga pengetahuan mereka tentang pentingnya menjaga kesehatan lingkungan serta memperhatikan asupan gizi anak-anak bisa bertambah.
"Jajaran kader terbaik ini diharapkan mampu meningkatkan berat badan balita minimal naik 20% serta menumbuhkan pengetahuan ibu minimal naik 30% dari pretest ke postest," harap Mumu.