Maret 2015 ini, et cetera, brand fesyen di bawah naungan PT Delami Garment Industries, kembali menggelar program CSR bertajuk “et cetera For Others” dengan menggandeng Yayasan Rumah Pandai Terang Indonesia (Rumah Pandai). Program tersebut dikemas dalam bentuk social movement dengan mendonasikan pakaian layak pakai melalui seluruh butik et cetera di Jabodetabek.
(ki-ka) Dominique Diyose - Aktivis Yayasan Rumah Pandai; Kanaya Thabita - Founder Yayasan Rumah Pandai; Caroline Parengkuan - Brand Manager et cetera; Boysanto Pasaribu - Direktur Penjualan & Pemasaran Delamibrands.
“Tahun ini adalah tahun ketiga kami melakukan social movement et cetera For Others. Program ini kami adakan selama satu bulan, terhitung sejak tanggal 28 Maret hingga 28 April 2015. Kami juga mengajak seluruh pelanggan et cetera maupun masyarakat umum untuk berpartisipasi mendonasikan pakaian mereka yang masih layak pakai, dan akan disalurkan kepada pihak-pihak yang membutuhkan melalui yayasan Rumah Pandai Terang Indonesia,” ujar Caroline Parengkuan, Brand Manager et cetera.
Menurutnya, pada tahun 2014 lalu, et cetera berhasil mendonasikan lebih dari 10.000 pakaian layak pakai kepada masyarakat yang membutuhkan. Selain mengajak konsumen untuk berbagi, et cetera juga menawarkan loyalty program sebagai daya tarik bagi pelanggannya dengan menghadirkan program potongan harga bagi konsumen yang mendonasikan pakaian mereka, khususnya yang bermerek et cetera.
“Dengan mendonasikan pakaian layak pakai dan melakukan transaksi pembelian di hari yang sama, seluruh customers akan mendapat potongan langsung sebesar 15% - 25% dan berlaku untuk seluruh produk et cetera. Khusus penukaran pakaian layak pakai dengan label et cetera, akan dikenakan potongan harga khusus sebesar 25%, sedangkan pakaian dengan label lain akan mendapatkan diskon pembelian sebesar 15%,” jelas Caroline.
Dipilihnya Yayasan Rumah Pandai sebagai partner social movement et cetera, ia melihat bahwa yayasan tersebut memang komunitas yang secara konsisten membantu dan memberdayakan masyarakat Indonesia tertinggal melalui berbagai aksi, mulai dari donasi hingga berbagai program-program binaan di berbagai wilayah Indonesia.
“Lewat dukungan yang kami lakukan, kami berharap dapat menggerakan masyarakat, khususnya konsumen loyal et cetera untuk mau berbagi. Berbeda dari tahun sebelumnya yang hanya mengumpulkan pakaian layak wanita, tahun ini kami menerima donasi pakaian layak untuk wanita maupun pria segala usia. Sehingga harapannya, pakaian yang akan didonasikan bisa terkumpul lebih banyak dari tahun lalu,” pungkas Caroline.