Produsen baja nasional, PT Gunung Raja Paksi Tbk. (GRP), menggelar program Corporate Social Responsibility (CSR) dengan memberikan paket beras kepada sekitar 6.000 karyawan dan 650 warga yang tinggal di delapan lingkungan Rukun Tetangga sekitar pabrik GRP, tepatnya di Cikarang Barat.
Diungkapkan Presiden Direktur GRP Argo W. Sangkaeng, “Kondisi pandemi Covid-19 yang masih berlangsung saat ini, sangat berpengaruh terhadap keadaan ekonomi masyarakat. Perusahaan merasa terpanggil untuk menunjukkan kepedulian di masa pandemi.”
Oleh karena itu, ia berharap, melaui bentuk kepedulian ini, GRP dapat membantu karyawan, terutama masyarakat sekitar. “Selanjutnya, kami juga berharap, perusahaan, karyawan, dan masyarakat bisa berjuang bersama-sama menghadapi situasi ini,” harap Argo.
Kimin Tanoto, Komisaris GRP, mengungkapkan hal serupa. Menurutnya, kegiatan tersebut merupakan salah satu wujud kepedulian dari jajaran komisaris terhadap karyawan GRP dan masyarakat sekitar.
“Dengan dukungan karyawan, GRP akan terus berusaha meningkatkan kinerja. Sebagai produsen baja swasta terbesar nasional, saat ini GRP telah memiliki kapasitas produksi 2,8 juta ton per tahun atau sekitar 12% dari kapasitas produksi baja nasional. Selain pasar nasional, produk baja GRP telah merambah ke mancanegara, antara lain Asia, Afrika, Timur Tengah, dan Eropa,” papar Kimin.
Dinilai Founder Center for Public Relations, Outreach, and Communication (CPROCOM) Dr. Emilia Bassar, “Bantuan untuk memberikan bahan pokok seperti beras, itu sangat baik dan boleh dilakukan terutama pada saat pandemi seperti ini.”
Selain bantuan sembako, tambahnya, perusahaan juga bisa membantu peningkatan kapasitas untuk membantu ekonomi keluarga dari local community maupun karyawan. Misalnya saja, membuat beragam alat pelindung kesehatan.
“Dalam merancang sebuah program CSR, ada beberapa tahapan yang bisa dilakukan oleh sebuah perusahaan. Setelah menyalurkan bantuan, hal paling utama adalah bagaimana kemudian memberdayakan ekonomi masyarakat sekitar,” papar Emil.
Lebih jauh ia menegaskan, program CSR yang dilakukan oleh perusahaan swasta yang sudah go public seperti GRP dengan membagikan paket sembako untuk masyarakat sekitar dapat dilanjutkan dengan dengan program membantu mengangkat potensi ekonomi lokal.
“Contohnya, mengembangkan produk lokal sebagai produk unggulan wilayah setempat. Tentunya dengan mempelajari terlebih dahulu aspek kekuatan atau kelebihan dari sumber daya alam dan sumber daya manusia yang hidup di sana,” ia menyarankan.