Pilar edukasi dengan menyasar segmen anak dipilih KAO Indonesia untuk program Corporate Social Responsibility (CSR)-nya. Salah satu kegiatan CSR tahunan yang telah diselenggarakan KAO global sejak tahun 2010 adalah mengedukasi anak-anak tentang lingkungan lewat format lomba melukis lingkungan. Di Indonesia sendiri, program tersebut digelar mulai tahun 2012.
Dikatakan Pratomo Prijambodo Aritedjo, Human Capital Development Senior Manager PT KAO Indonesia, "Lomba Melukis Lingkungan Kao untuk anak-anak ini merupakan bagian dari komitmen kami untuk menciptakan kesadaran akan pentingnya lingkungan hidup yang sehat dan bersih sejak dini."
Mengapa anak-anak? Dijawab Pratomo, karena anak-anak berusia 6 hingga 15 tahun diharapkan dapat menjadi agen perubahan yang mampu mengajak teman-teman, keluarga, dan lingkungan sekitar mereka untuk melestarikan lingkungan sekitar.
"Tahun 2016, antusiasme anak-anak yang mengikuti lomba melukis bertaraf internasional ini cukup tinggi. Terbukti, tahun 2016 lalu ada 6.238 karya yang masuk. Jumlah tersebut melonjak dibandingkan tahun sebelumnya, 2015, yang jumlahnya hanya mencapai 4.228 karya. Dari seluruh karya itu, anak-anak Indonesia berhasil menyabet 6 gelar juara," ungkap Pratomo di sela-sela penyerahan penghargaan kepada anak-anak Indonesia yang mengikuti lomba melukis pada akhir Februari ini.
Tahun ini, ajang kompetisi melukis bertaraf internasional tersebut masih akan berlanjut. Selain itu, tahun 2017 ini, KAO juga memperkenalkan program CSR barunya, Anak KAO (Kreatif-Aktif-Optimis). "Pada program baru ini, kami bekerja sama dengan Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB) untuk mengedukasi anak-anak tentang arti pentingnya menjaga kebersihan dan lingkungan kepada anak-anak yang tersebar di Jabodetabek (Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi), Cikarang, dan Karawang," lanjutnya.
Program Anak KAO yang sudah dijalankan sejak tahun 2016 lalu itu, dituturkan Pratomo, ditargetkan akan menjangkau 1.800 anak di seluruh Indonesia. "Program yang dikemas secara menarik dan tidak membosankan ini, rupanya mampu melebihi target yang dipatok. Ada 3.070 anak di Jakarta, Cikarang, dan Karawang, yang berhasil kami edukasi. Program ini akan terus kami gelar secara berkelanjutan ke depannya," ia menutup.