Ketika program penghijauan tengah marak digelar berbagai perusahaan di Indonesia, Djarum melalui Djarum Foundation justru sudah melakukannya sejak era 70-an. Tepat di tahun 1979, Djarum Foundation telah mendirikan Pusat Pembibitan Tanaman, yang berpusat di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.
Di Pusat Pembibitan Tanaman itu, Djarum membudidayakan tanaman langka dari berbagai negara di lima benua. Di sana, Djarum juga melakukan pembibitan untuk tanaman konservasi, baik buah maupun non buah, seperti Trembesi, Kenari, Mahoni, Asem, dan Randualas. Kurang lebih 100.000 bibit diproduksi oleh Pusat Pembibitan Tanaman Djarum Foundation setiap tahunnya.
Tak cukup dengan menghadirkan Pusat Pembibitan Tanaman, Djarum kemudian menggelar program "Djarum Trees for Life". Sebagai wujud gerakan sosial dengan mengajak masyarakat melakukan penghijauan, program "Djarum Trees for Life" adalah kegiatan penanaman pohon Trembesi di sejumlah daerah di Indonesia. "Bibit Trembesi kami ambil dari Pusat Pembibitan Tanaman yang ada di Kudus," jelas FX Supanji, Vice President Djarum Foundation.
Diungkapkan Panji, program CSR "Djarum Trees for Life" dimulai sejak tahun 2010. Yakni, dengan menanam pohon Trembesi sepanjang 1.350 kilometer di Pantai Utara Jawa (Pantura). Kegiatan menanam pohon Trembesi di wilayah Pantura itu berakhir pada tahun 2015. Jenis tanaman Trembesi dipilih karena tanaman yang dikenal dengan nama Ki Hujan atau Rain Tree itu adalah pohon berkanopi seperti payung yang memiliki ukuran daun tak lebih dari ukuran koin Rp 100, namun paling unggul dalam menyerap gas CO2.
"Sebanyak 41.758 pohon Trembesi telah tumbuh dan terawat dengan baik di jalur ini, mulai dari Merak di Provinsi Banten hingga Banyuwangi di Provinsi Jawa Timur. Dalam beberapa tahun mendatang, kelak seluruh rangkaian pohon ini mampu menyerap 1 juta ton gas CO2 setiap tahunnya," lanjutnya.
Mengusung konsep program berkelanjutan, tahun 2016 program "Djarum Trees for Life" kembali digelar. Kali ini, kata Panji, penanaman pohon Trembesi dilakukan di wilayah Madura. Pohon Trembesi ditanam di sepanjang 296 kilometer lingkar Pulau Madura. Pada program itu Djarum juga memberikan bibit tanaman kepada 13 kecamatan yang ada di Madura plus alat menanamnya.
"Penanaman pohon Trembesi di Pulau Madura dimulai sejak awal tahun 2016. Dimulai dari Kabupaten Bangkalan, saat ini penanaman telah memasuki Kabupeten Pamekasan. Sampai saat ini, sudah 4.750 pohon Trembesi yang tertanam dan siap meneduhkan jalur yang gersang ini," ucap Panji di tengah-tengah penyerahan bibit tanaman Trembesi dan alat tanam di acara 'Menanam Trembesi 296 KM Lingkar Pulau Madura' hari ini (1/6). Acara penyerahan itu juga dihadiri oleh Drs. H. Achmad Syafii Yasin, M.Si. selaku Bupati Pamekasan, Ketua DPRD Kabupaten Pamekasan Halili Yasin, serta artis ibukota Fatin Shidqia dan Indah Nevertari.
Program sekuel kedua itu direncanakan akan berakhir sampai akhir tahun 2017 nanti. Adapun penanaman akan melalui Kabupaten Sumenep, Kabupaten Sampang, dan kembali berakhir di Kabupaten Bangkalan. Tak kurang dari 20.000 pohon Trembesi akan tertanam di sepanjang 296 kilometer lingkar Pulau Madura.