Sharp Gelar CSR Bertema Museum

Museum menjadi tempat yang kurang popular dikunjungi oleh segmen anak muda. Hal itu ditandai dengan rendahnya minat mereka untuk menjadikan museum sebagai destinasi pertama mereka. Berangkat dari rendahnya minat anak muda terhadap museum, membuat PT Sharp Electronics Indonesia menggelar program Corporate Social Responsibility (CSR) teranyarnya, "Sharp Care & Sharp Project".

Program yang digelar pada tahun 2017 itu merupakan salah satu rangkaian dari kegiatan "Sharp Infinity roadshow, Live Your Life" yang digelar di empat kota besar di Indonesia, yakni Medan, Palembang, Yogyakarta, dan Jakarta. Di keempat kota tersebut, Sharp mengajak anak-anak muda untuk memelihara sekaligus mencintai museum.

Dijelaskan PR, CSR, & Promotion Manager PT Sharp Electronics Indonesia Pandu Setio, "Di setiap kota yang kami kunjungi, kami menggelar kegiatan di Museum, yang mendorong anak-anak muda untuk mencintai dan memelihara museum. Di Medan, kami menggelar kegiatan CSR di Museum Negeri Sumatra Utara, di Palembang dengan museum Balaputra Dewa, di Yogyakarta dengan museum Sonobudoyo, dan di Jakarta dengan Museum Satria Mandala."

Objektif dari program Sharp Care & Share Project, ditambahkan Pandu, adalah untuk meningkatkan minat dan rasa cinta generasi muda untuk berkunjung ke museum. "Kami juga mendorong mereka untuk mau melakukan sesuatu demi memelihara museum sebagai aset bangsa yang berharga," ujarnya.

Ada sejumlah kegiatan yang digelar di museum di masing-masing kota yang disambangi. Termasuk, hari ini (18/3) yang digelar Sharp di Museum Satria Mandala, Jakarta, bersama para siswa SMKN 29 Jakarta. Mulai dari mendonasikan alat-alat kebarsihan, mengajak anak-anak muda dalam hal ini anak SMU untuk melakukan aksi bersih-bersih museum, membuat taman mini, menanam pohon, hingga menggelar talkshow tentang apa yang dapat disumbang anak-anak muda untuk melestarikan museum.

Selain itu, Sharp juga mengajak para siswa SMKN 29 untuk melakukan tur keliling museum Satria Mandala. "Di sana, mereka kami wajibkan untuk memposting kegiatan dan suasana mesum, baik dalam bentuk selfie maupun groufie di akun social media mereka. "Harapannya, dengan berbagi di social media, mereka dapat memviralkan berbagai hal terkait museum. Dengan demikian, peers mereka di social media juga tertarik untuk berkunjung ke museum," papar Haruhiko Sano, General Manager Brand Strategy Group PT Sharp Electronics Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)