CSR

BAGAIMANA MENJEMBATANI KESENJANGAN SIKAP PROIDUK HIJAU?

Program ini tidak hanya memberikan dampak lingkungan positif tetapi juga memperkuat hubungan emosional antara perusahaan dan konsumennya.

Green Consumption Attitude–Behaviour Gap

Green consumption attitude–behaviour gap adalah fenomena di mana sikap positif konsumen terhadap konsumsi ramah lingkungan tidak selalu terwujud dalam perilaku pembelian yang sesuai. Meskipun banyak konsumen menyatakan dukungan terhadap produk ramah lingkungan dan pentingnya perlindungan lingkungan, hanya sebagian kecil yang benar-benar melakukan pembelian produk hijau (Wiederhold & Martinez, 2018). Fenomena ini menunjukkan adanya ketidakkonsistenan antara niat dan tindakan konsumen dalam konteks konsumsi berkelanjutan.

Sikap terhadap konsumsi hijau sering kali dipengaruhi oleh nilai-nilai pribadi, norma sosial, dan tingkat kesadaran lingkungan. Konsumen yang memiliki sikap positif terhadap lingkungan cenderung memiliki niat untuk membeli produk hijau. Namun, pada saat pengambilan keputusan aktual, berbagai hambatan dapat muncul, seperti harga produk yang lebih tinggi, keterbatasan ketersediaan, atau kurangnya informasi tentang manfaat produk hijau (Joshi & Rahman, 2015; Khare et al., 2019). Faktor-faktor ini berkontribusi pada munculnya kesenjangan antara sikap dan perilaku.

Beberapa penelitian mengidentifikasi penyebab utama kesenjangan ini, termasuk kurangnya pengetahuan lingkungan, ketidakpercayaan terhadap klaim keberlanjutan oleh produsen, dan kebiasaan konsumsi yang sulit diubah (Terlau & Hirsch, 2015). Selain itu, norma sosial memainkan peran penting dalam memengaruhi perilaku konsumsi. Konsumen mungkin merasa terdorong untuk membeli produk hijau jika norma kelompok atau lingkungan sosial mereka mendukung tindakan tersebut (Paul et al., 2016).

Salah satu pendekatan yang telah terbukti efektif dalam menjembatani kesenjangan sikap-perilaku ini adalah cause-related marketing, di mana pembelian produk dikaitkan dengan kontribusi terhadap tujuan sosial atau lingkungan tertentu. Strategi ini dapat membangun hubungan emosional antara konsumen dan produk hijau, sehingga mendorong perilaku pembelian yang lebih konsisten dengan sikap positif konsumen terhadap lingkungan (Kim & Kim, 2018).

Sebagai kesimpulan, baik cause promotion maupun upaya untuk mengatasi green consumption attitude–behaviour gap adalah bagian penting dari strategi keberlanjutan. Inisiatif yang mengintegrasikan tujuan sosial dengan strategi bisnis tidak hanya meningkatkan citra perusahaan tetapi juga memberikan kontribusi nyata bagi keberlanjutan lingkungan dan sosial.

DAFTAR PUSTAKA

Joshi, Y., & Rahman, Z. (2015). Factors affecting green purchase behaviour and future research directions. International Strategic Management Review, 3(1–2), 128–143. https://doi.org/10.1016/j.ism.2015.04.001

Khare, A., Pandey, S., & Rahman, Z. (2019). Factors affecting green purchase behaviour and future research directions. International Strategic Management Review, 7(1), 36–47. https://doi.org/10.1016/j.ism.2019.05.002

Kim, Y., & Kim, S. (2018). Sustainable consumption: Exploring the determinants of green purchasing behavior in emerging markets. International Journal of Sustainability, 10(10), 3645. https://doi.org/10.3390/su10103645

Paul, J., Modi, A., & Patel, J. (2016). Predicting green product consumption using theory of planned behavior and reasoned action. Journal of Retailing and Consumer Services, 29, 123–134. https://doi.org/10.1016/j.jretconser.2015.11.006

Terlau, W., & Hirsch, D. (2015). Sustainable consumption and the attitude-behaviour-gap phenomenon: Causes and measurements towards a sustainable development. International Journal on Food System Dynamics, 6(3), 159–170. https://doi.org/10.18461/ijfsd.v6i3.630

Wiederhold, M., & Martinez, L. F. (2018). Ethical consumer behaviour in Germany: The attitude-behaviour gap in the green apparel industry. International Journal of Consumer Studies, 42(4), 419–429. https://doi.org/10.1111/ijcs.12435

Page: 1 2Lihat Semua

Edhy Aruman

Edhy Aruman - Wartawan Utama (2868-PWI/WU/DP/VI/2012...), pernah menjadi redaktur di majalah SWA. Sebelum di Swa, Aruman pernah meniti karier kewartawanan di harian Jawa Pos, Berita Buana, majalah Prospek, Harian Republika dan editor eksekutif di Liputan 6 SCTV, sebelum pindah ke SWA (http://www.detik.com/berita/199902/990212-1319.html). Lulus S3 Komunikasi IPB, Redaktur Senior Majalah MIX, dosen PR FISIP UI, dosen riset STIKOM LSPR Jakarta, dan salah satu ketua BPP Perhumas periode 2011-2014.

Recent Posts

TCL Gelar Promo Spesial Valentine untuk Produk AC Inverter

MIX.co.id - Menyambut bulan valentine, merek elektronik global TCL mengajak pelanggan untuk menikmati promo terbesar…

1 day ago

Gelar Employee Gathering, J99 Corp. Apresiasi Karyawan Loyal

MIX.co.id - J99 Corp. baru saja menggelar program employee gathering yang diikuti oleh seluruh karyawan.…

2 days ago

Pameran JSD 2025 Lebih Spektakuler, Usung Tema ‘Sole of the Game’

MIX.co.id – Jakarta Sneaker Day (JSD) tahun ini kembali digelar. Berkolaborasi dengan BCA melalui myBCA,…

2 days ago

Sennheiser Rayakan 25 Tahun Mikrofon Evolution Wireless

MIX.co.id – Bagi Sennheiser, tahun 1999 ditandai dengan lahirnya seri mikrofon wireless tersukses, Evolution Wireless.…

2 days ago

Metode Tobacco Harm Reduction, Alternatif Rendah Risiko

MIX.co.id – Jumlah perokok di Indonesia menempati urutan kedua terbesar di dunia dan tercatat 300…

2 days ago

Begini Inisiatif CIMB Niaga dalam Meningkatkan Literasi Keuangan di Kalangan Pelajar

MIX.co.id - Program literasi dan inklusi keuangan menjadi salah satu inisiatif keberlanjutan yang digelar Bank…

2 days ago