Tahun 2017, Sinar Mas Land telah menyiapkan dana Corporate Social Responsibility (CSR) sebesar Rp 30 miliar. Rencananya, bujet tersebut akan digunakan untuk seluruh kegiatan CSR Sinar Mas Land di tahun ini, yang berfokus pada pemerataan ekonomi.
Dijelaskan Managing Director President Office Sinar Mas Land Dhony Rahajoe, “Sebagai upaya pemerataan ekonomi, seperti yang pernah dicanangkan sebelumnya oleh Bapak Presiden RI Joko Widodo, maka seluruh kegiatan CSR Sinar Mas Land pada sepanjang tahun ini juga sejalan dengan visi tersebut.”
Tahun ini, dikatakan Dhony, Sinar Mas Land siap menjalankan tiga program besarnya. Pertama adalah Program Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan Ruang Publik Terbuka Ramah Anak (RPTRA) Kalijodo. Pada program tersebut, Sinar Mas Land berkontribusi membiayai pembangunan RTH dan RPTRA Kalijodo di atas lahan pemerintah seluas 4 hektar. Melalui kontribusi tersebut, maka Sinar Mas Land berhak memasang nama dan logonya di sana, menjadi RPTRA Kalijodo Sinar Mas Land. Adapun kepemilikan lahan RTH dan RPTRA Kalijodo adalah milik Pemda DKI Jakarta, termasuk pengelolaannya juga dilakukan oleh Pemda DKI Jakarta.
Pada RTH dan RPTRA Kalijodo, ada empat fasilitas yang disediakan, yakni fasilitas paru-paru kota yang memiliki taman ktoa dan daerah resapan; fasilitas olahraga antara lain jogging track, sepeda, dan skate park; fasilitas public space berupa RPTRA, mushola, kios, dan amphitheatre; dan fasiltias public art berupa mural dan monumen. “Bujet untuk pembangunan Kalijodo mencapai Rp 20 miliar. Sisanya, Rp 10 miliar, akan digunakan untuk program CSR Sinar Mas Land lainnya,” kata Dhony di sela-sela press conference yang digelar Sinar Mas Land hari ini (21/2) di Jakarta.
Kedua adalah program Revitalisasi Pasar Rakyat. Diungkapkan Dhony, sebenarnya program ini telah dimulai sejak 2004 lalu lewat proyek revitaslisasi pasar tradisional BSD menjadi Pasar Modern BSD City. Tak kurang dari 800 UKM berhasil dipindahkan ke pasar modern. “Revitalisasi yang kami lakukan tanpa menghilangkan unsur tradisional, namun dikelola secara modern guna memberikan kenyamanan dan higienitas dalam berdagang. Dengan demikian, pengunjung pun dapat nyaman berbelanja di pasar rakyat atau tradisional senyaman mereka berbelanja di hypermarket,” lanjutnya.
Hasilnya, program revitalisasi pasar rakyat menjadi pasar modern itu tercatat berhasil. Saat ini misalnya, sudah ada tiga pasar rakyat yang sudah sukses direvitalisasi Sinar Mas Land, yakni Pasar Modern BSD, Pasar Modern 2 BSD, dan Pasar Modern Grand Wisata. “Sukses tersebut membuat kami seringkali diundang menjadi pembicara tingkat nasional maupun internasional guna berbagi pengalaman dalam merevitalisasi pasar rakyat,” tegasnya.
Oleh karena itu, program revitalisasi pasar rakyat masih terus berlanjut di tahun 2017 ini. Pada tahun ini, kata Dhony, program tersebut diwujudkan lewat kegiatan Pasar Rakyat School. “Pada program Pasar Rakyat School, kami memberikan pelatihan informal dengan mendatangkan pembicara yang berkompeten, seperti dari BPOM dan Prasetiya Mulya. Mereka akan berbagi pengetahuan kepada para UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) tentang bagaimana caranya meningkatkan bisnis mereka, termasuk bagaimana memilih produk dagangan yang tidak berbahaya. Kami berharap lewat program ini, para pedagang UMKM dapat menjadi pedagang profesional,” paparnya.
Ketiga adalah program yang mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) 2030 yang dicanangkan oleh PBB. Dalam hal ini, diterangkan Dhony, Sinar Mas Land merancang program CSR perusahaan berlandaskan delapan visi dari 17 visi SDGs 2030. “Kami memastikan memiliki komitmen penuh untuk merealisasikan visi-visi tersebut ke dalam kegiatan CSR perusahaan,” tutupnya.