MIX.co.id - Kemenkominfo kembali menggelar program edukasi kepada masyarakat. Kali ini, edukasi dilakukan Kemenkominfo kepada komunitas di Kabupaten Ende serta wilayah lain di NTT (Nusa Tenggara Timur). Objektif dari program tersebut adalah untuk meningkatkan literasi digital serta menumbuhkan tingkat penetrasi internet di Tanah Air.
"Menurut data kami, pengguna internet di Indonesia saat ini mencapai sekitar 73,3% dari total penduduk Indonesia. Namun, masih banyak pengguna media sosial yang terpapar isu SARA, hoax, dan menjadi korban tindak kejahatan, karena masyarakat hanya tahu cara menggunakan media sosial tanpa memahami akibatnya. Untuk itu, Pekan Literasi Digital ini penting untuk meningkatkan wawasan digital masyarakat Ende," ungkap Suprianto, PLT Kadis Kemenkominfo Kabupaten Ende.
Sementara itu, dituturkan Dr. Laurentius D. Gadi Djou, Dosen Akutansi Universitas Flores, "Transformasi digital merupakan kebutuhan hidup yang terus berubah dan berkembang. Agar aktivitas dan komunikasi dalam dunia digital dapat berjalan dengan lancar, hal-hal dasar yang harus diperhatikan antara lain, perhatikan norma budaya, menjaga etika saat berada di dunia maya, serta keamanan dan kenyamanan diri sendiri dan orang lain dalam lingkungan digital."
Sejatinya, kegiatan literasi digital yang dilakukan Kemkominfo turut mengikis selisih masyarakat yang "melek digital" di perkotaan (urban) dan pedesaan (rural). Berdasarkan survei Status Literasi Digital Indonesia 2021 yang dilakukan Katadata Insight Center (KIC) dengan Kemkominfo, responden di daerah perkotaan yang memiliki indeks literasi digital tinggi sebesar 52,5 persen. Sementara di pedesaan, porsi masyarakat dengan tingkat literasi digital tinggi sekitar 49,8 persen. Selisih yang tipis antara keduanya menunjukkan semakin merata perkembangan daya saing digital di Indonesia.
Diakui Fernando Watu, Kepala Desa Detusoko Barat, Kabupaten Ende, NTT, "Masa depan yang kita inginkan adalah perspektif dan aksi dari warga lokal. Oleh karena itu, perlu adanya kolaborasi antara kampus dan kampung yang langkahnya milenial, dengan pemanfaatan teknologi yang tepat. Digitalisasi desa yang dibutuhkan lebih kepada digitalisasi produk dan potensi desa."
Sejatinya, salah satu aspek penting dalam digitalisasi desa yaitu peran UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) dalam perekonomian desa. UMKM yang didukung oleh teknologi yang tepat dapat meningkatkan daya saing produk-produk pengusaha desa tersebut.
"Beberapa keuntungan digitalisasi UMKM meliputi pemasaran yang semakin luas tanpa batas, kemudahan akses, komunikasi langsung dengan konsumsi, serta dapat diakses selama 24 jam. Digitalisasi UMKM menjadi sesuatu kebutuhan sekaligus menjadi salah satu solusi sarana penjualan bagi pelaku UMKM di Indonesia, karena tidak ada batasan pendidikan, usia, fisik, daerah, dan lainnya," tambah Ferdianus Rega, Penggiat UMKM, Founder Istana Sehat.
Antusiasme masyarakat Kabupaten Ende terlihat dari beragam kalangan yang hadir dalam kegiatan ini, mulai dari Komunitas Bank Sampah; Komunitas Mobile Legend; hingga sejumlah penggiat UMKM.