Danone Kerja Sama Program Cegah Stunting Berbasis Keluarga

Anak-anak di Indonesia saat ini masih menghadapi berbagai tantangan dalam pemenuhan nutrisi seimbang. Kegagalan dalam pemenuhan gizi seimbang ini dapat mengakibatkan malnutrisi kronis yang bisa berujung menjadi stunting.

Di Provinsi Jawa Tengah (Jateng) misalnya, menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, sekitar 31,22 % balita mengalami kondisi stunting.

Untuk mencegah prevalensi salah gizi pada anak, dibutuhkan kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, lembaga masyarakat, hingga keluarga sebagai satuan masyarakat terkecil.

Danone Indonesia membagikan kisah sukses program pencegahan stunting berbasis keluarga di Kabupaten Wonosobo, Jateng, pada acara webinar bertajuk “Keluarga sebagai Komponen Kunci Pencegahan Stunting, Kisah Sukses Wonosobo” Rabu (15/7).

Atikoh Ganjar Pranowo, Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jateng dalam kesempatan itu menyampaikan bahwa stunting merupakan isu kompleks yang berakar pada masalah infrastruktur, sanitasi, edukasi, dan juga pengetahuan mengenai kesehatan di tingkat keluarga.

“Kami mengapresiasi kemitraan antara pemerintah, swasta, dan lembaga kemasyarakatan yang telah bersama-sama mendukung peran keluarga untuk mendukung kualitas kesehatan anak-anak sebagai pemimpin masa depan dan generasi yang lebih maju,” paparnya.

Dalam pencegahan stunting, menurut Dwi Hastuti, Kepala Divisi Perkembangan Anak Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor (IKK FEMA IPB), keluarga berperan dalam menurunkan beban masalah gizi, menyediakan makanan bergizi seimbang dan berkualitas, hingga memastikan diterapkannya pola asuh berkualitas di keluarga.

“Seorang anak memiliki hak bertumbuh dan berkembang yang harus dipenuhi dan didukung oleh keluarga, masyarakat, dan negara,” katanya.

Menyadari peran penting keluarga dalam pencegahan stunting, Danone Indonesia bermitra dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Wonosobo, Jateng dan lembaga swadaya kemasyarakatan membentuk program pencegahan stunting berbasis keluarga pada tingkat desa. Kerja sama ini telah dilakukan di Desa Pagerkukuh, Desa Ngadimulyo, Desa Bejiarum, Desa Pagerejo, Desa Reco, dan Desa Pulosaren.

Karyanto Wibowo, Sustainable Development Director Danone Indonesia menyampaikan bahwa kemitraan ini berfokus pada edukasi 1000 Hari Pertama Kehidupan, Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS). Gizi Seimbang dengan ISI PIRINGKU dan juga WASH (Water Access Sanitation and Hygiene).

“Sejalan dengan visi One Planet, One Health, Danone Indonesia melalui kategori Specialized Nutrition dan Waters ingin membawa kesehatan ke sebanyak mungkin masyarakat di Indonesia melalui penyediaan nutrisi maupun pelaksanaan program berkelanjutan, termasuk di Kabupaten Wonosobo,” urainya.

Melihat tantangan yang dihadapi oleh keluarga di beberapa desa, Danone hadir dan membantu terlaksananya 12 program yang berkelanjutan terkait dengan jaringan air bersih, pembangunan jamban sehat, budidaya sayur pekarangan, sistem database stunting, hingga Sekolah Lapang Keluarga Sehat.

Secara keseluruhan, kemitraan antara Danone Indonesia, Dinas Kesehatan Provinsi Jateng, Dinas PUPR setempat, dan mitra Lembaga Pengembangan Teknologi Pedesaan (LPTP) telah mendukung pencegahan stunting di total 436 Keluarga dan 13 Posyandu.

Termasuk pula program Isi Piringku dan WASH yang telah berjalan di lima kabupaten/kota, yaitu Klaten, Kulonprogo, Bantul, Yogyakarta, Wonosobo, dan Sleman, serta replikasi program Aksi Cegah Stunting di 19 kabupaten/kota di Jateng. ()

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)