DBS Foundation Bestari Festival Kupas Tuntas Isu Keberlanjutan, Sosial, hingga Kesehatan

MIX.co.id - DBS Foundation dan Bestari Festival menggelar "DBS Foundation Bestari Festival: Impact Beyond", di Urban Forest Cipete, Jakarta, pada pertengahan Oktober. Objektif dari festival tersebut adalah untuk menciptakan dampak sosial berkelanjutan.

Festival tersebut mengombinasikan diskusi inspiratif yang menghadirkan sejumlah narasumber pakar, pelaku social enterprise, dan pertunjukan seni dalam satu pengalaman festival yang menyeluruh.

Program DBS Foundation Bestari Festival: Impact Beyond hadir sebagai sebuah festival yang mengupas berbagai isu sosial yang terjadi di tanah air. Sebagai rumah bagi lebih dari 280 juta jiwa penduduknya, Indonesia memiliki teritori yang luas dari Sabang hingga Merauke, dengan lanskap demografi yang sangat beragam, ditambah dengan berbagai potensi dan tantangan yang dihadapinya.

Mengutip temuan International Monetary Fund dalam laporan World Economic Outlook April 2024 lalu, Indonesia memiliki tingkat pengangguran sebesar 5,2 persen, menjadikannya negara dengan tingkat pengangguran tertinggi pada 2024 di antara enam negara ASEAN lainnya. Tingginya angka ini erat kaitannya dengan kualitas pendidikan yang belum merata di seluruh wilayah, begitu juga dengan akses pada kebutuhan dasar lainnya seperti kesehatan, literasi keuangan, hingga edukasi akan isu lingkungan dan pembangunan berkelanjutan.

Diungkapkan Presiden Direktur PT Bank DBS Indonesia Lim Chu Chong, "Acara DBS Foundation Bestari Festival dirancang untuk memantik diskusi dan menginspirasi aksi kolektif seputar dua area prioritas, yaitu menyediakan kebutuhan penting dan mendukung inklusi finansial bagi masyarakat marjinal. Kami berharap festival ini akan memicu semangat atau ‘spark’ pengunjung untuk mengambil langkah kecil yang membawa perubahan besar sesuai filosofi yang kami usung, 'From a Spark Within to Impact Beyond'. Kami percaya ‘spark’ atau percikan kecil yang konsisten dan dilakukan bersama-sama akan menciptakan perubahan yang melampaui generasi dan batasan."

Pada kesempatan yang sama, Head of Group Strategic Marketing & Communications PT Bank DBS Indonesia Mona Monika, mengimbuhkan, "Di DBS Foundation, kami meyakini bahwa dampak sosial yang berkelanjutan berawal dari pemahaman yang mendalam terhadap hubungan kita dengan dunia sekitar. Melalui DBS Foundation Bestari Festival: Impact Beyond yang juga merupakan perayaan 10 tahun perjalanan DBS Foundation menciptakan dampak di Asia, khususnya Indonesia, kami ingin menginspirasi setiap individu untuk mengambil langkah kecil yang berpotensi menciptakan perubahan besar dan bersama-sama membangun masa depan yang lebih baik."

Co-founder Bestari Festival Firza Daud menyampaikan apresiasinya atas kolaborasi dengan DBS Foundation. "Kami sangat menghargai sinergi dengan DBS Foundation karena kolaborasi ini tidak hanya memperluas cakupan program kami, tetapi juga menegaskan nilai-nilai keberlanjutan yang selama ini kami pegang," ucapnya.

Lebih jauh ia menjelaskan, Bestari Festival selalu menjadi ruang untuk mengeksplorasi dan memperkuat hubungan antara manusia, alam, dan semua makhluk hidup lainnya. "Dukungan DBS Foundation memungkinkan kami untuk menghadirkan pengalaman festival yang tidak hanya menghibur tetapi juga mengedukasi, membangun kesadaran dalam masyarakat, dan menginspirasi aksi nyata bagi keberlanjutan," lanjut Firza.

Pengunjung dapat menikmati tiga elemen kehidupan melalui tiga area. Pertama, Human Spark Area (education area), yakni area untuk berdiskusi dan belajar mengenai ‘spark’ diri masing-masing dalam bentuk sharing session dan panel talkshow yang hangat dari para pembicara seperti Founder Sekolahmu Najeela Shihab, Founder QM Financial Ligwina Hananto, praktisi mindfulness Adjie Santosoputro, Head of Executive Koalisi Ekonomi Membumi Gita Syahrani, Co-Founder Du Anyam Azalea Ayuningtyas, Founder Waste4Change M. Junerosano, dan berbagai tokoh lainnya.

Kedua, Sea Turtle Spark Area (art & culture area), yakni sebuah safe space di area outdoor yang menampilkan karya pelaku social enterprise lokal, seperti alat sensor kualitas udara yang diciptakan oleh Nafas, produk anyaman oleh pengrajin lokal yang dikurasi Du Anyam, sajian makanan yang diolah dari bahan pangan yang berpotensi terbuang oleh FoodCycle, dan mengamati pakan ternak yang digarap dari limbah makanan bersama Magalarva.

Ketiga, Leaf Spark Area (food and beverage area), yakni mini food court dengan tenant-tenant yang mengusung semangat kearifan lokal seperti Nasi Peda Pelangi, Meramu Cerita, dan lainnya.

Selain itu, DBS Foundation Bestari Festival juga menampilkan berbagai penampilan yang menghibur seperti music performance dari dua musisi lokal Endah N Rhesa dan Adhitia Sofyan. Ditambah, pengunjung juga berkesempatan melakukan aktivitas yang menentramkan jiwa yaitu singing bowl dan sunset meditation. Seluruh aktivitas ini dilakukan bersama di ruang terbuka hijau di tengah perkotaan, di Urban Forest Cipete.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)