MIX.co.id - Pemerintah bersama seluruh stakeholders memiliki komitmen untuk mencapai emisi nol bersih (net zero emission) pada 2060. Sementara itu, pada tahun 2025, pemerintah menargetkan pengurangan emisi gas karbon mencapai 231,2 juta ton. Salah satu upaya untuk mencapai target tersebut adalah dengan mempercepat pengelolaan sampah menjadi sumber energi baru, yakni melalui biomass.
Untuk mendukung program pemerintah tersebut, Ajinomoto Indonesia merilis program “Green House Gas (GHG) Reduction”, yang merupakan bagian dari inisiatif Ajinomoto Health Provider for The Earth. Salah satu program dari GHG Reduction adalah dengan mengoperasikan biomass steam boiler pada pabrik Ajinomoto di Mojokerto, Jawa Timur. Sejatinya, langkah tersebut juga menjadi upaya Ajinomto melakukan transisi energi menuju industri hijau.
Diungkapkan Ir. Satria Gentur P., Director & Deputy Factory Manager Ajinomoto, dengan dioperasikannya biomass steam boiler, maka bahan bakar yang selama ini menggunakan batu bara diganti dengan biomassa, yang berasal dari pelet kayu, serbuk kayu, dan cangkang sawit. “Upaya ini sejalan dengan target Ajinomoto di global pada 2025 mendatang, di mana seluruh operasional Ajinomoto sudah tidak lagi menggunakan bahan bakar yang berasal dari fosil. Di Indonesia, upaya itu sudah kami mulai pada 2023, dengan mengganti batu bara dengan biomassa,” ucapnya.
Dengan pemanfaatan biomassa, Ajinomto memperkirakan akan mampu menurunkan emisi karbon hingga 30 persen pada tahun 2025. Selanjutnya, ke depan, Ajinomoto juga akan terus menurunkan emisi dari operasionalnya. Harapannya, pada 2030, Ajinomoto bisa menurunkan emisi hingga 60 persen. “Pembangunan kawasan biomassa seluas 9.000 meter persegi di area pabrik Mojokerto ini membutuhkan waktu dua tahun,” terang Satria.
Pada kesempatan yang sama, Deputi Direktur Pusat Industri Hijau Kemenperin Achmad Taufik mengapresiasi upaya yang telah dilakukan Ajinomoto untuk mendukung industri hijau. “Ajinomoto merupakan salah industri yang sudah mulai berupaya menurunkan CO2. Bahkan, atas upaya-upaya yang dilakukan dalam proses transisi industri hijau tersebut, Ajinomoto mampu meraih penghargaan bintang 5,” ucapnya.