MIX.co.id - Pandemi membuat banyak pelaku pariwisata membutuhkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pihak swasta. Lantaran, pandemi telah menurunkan daya tarik wisata dan berdampak pada perekonomian yang bergantung pada pariwisata.
Oleh karena itu, PT HM Sampoerna Tbk. melalui payung program “Sampoerna Untuk Indonesia” di bawah pilar Pengembangan UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) mendukung pemulihan sektor pariwisata.
Dalam rangkaian program tersebut, Sampoerna bekerja sama dengan Yayasan Rumah Kita Sidoarjo (YRKS) memberikan dukungan untuk pengembangan program desa wisata di beberapa desa. Anatara lain, pada empat desa di Jawa Timur, yaitu Desa Kendalbulur Tulungagung, Desa Penanggal Lumajang, Desa Sukosari Kidul Bondowoso, dan Desa Cendono Pasuruan.
Di keempat desa tersebut, Sampoerna bersama YRKS terlibat penuh dalam program Klinik Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) 2021 – Pengembangan Desa Wisata Berbasis BUMDesa, yang merupakan kelanjutan dari program serupa pada tahun sebelumnya.
Program Klinik BUMDesa 2021 ini diawali dengan pelatihan pengembangan desa wisata berbasis BUMDesa. Peserta pelatihan mendapatkan materi tentang pembuatan rencana kerja, bisnis, tata kelola pengunjung, regulasi, legalitas, hingga standar CHSE (Cleanliness - Health - Safety - Environment Sustainability)--sebagai jaminan standar kebersihan, sehingga dapat memberikan ketenangan bagi calon wisatawan di tengah kondisi pandemi.
Ada tiga sasaran yang dibidik di program ini, yaitu mengembangkan kapasitas manajerial pengelolaan BUMDesa wisata, mengembangkan inovasi produk dan pemasaran BUMDesa pariwisata berbasis digital, serta memberdayakan UMKM yang mendukung potensi wisata.
Dituturkan Kepala Urusan Eksternal Sampoerna Ishak Danuningrat, desa wisata telah menjadi sentra baru perputaran ekonomi masyarakat terutama di masa pandemi. “Optimalisasi potensi desa dalam program desa wisata menunjukkan adanya penyerapan tenaga kerja, pemberdayaan warga sekitar, serta bangkitnya UMKM yang ada di masyarakat. Hal itu secara langsung meningkatkan pendapatan masyarakat lokal yang akhirnya mendorong roda perekonomian,” ucapnya.
Sementara itu, program pendampingan dilengkapi dengan promosi Desa Wisata. Salah satunya melalui festival bertajuk “Festival Wisata Desa”, di mana pengelola program mempertemukan pelaku usaha desa wisata, pelaku UMKM, dan penggiat media sosial, dengan beragam kegiatan atau produk unggulan seperti seni, budaya, kuliner, dan lainnya dari masing-masing desa.
Festival Wisata Desa mengangkat tema #MajuBersamaDesa. Tagar ini digunakan sebagai landasan untuk mewujudkan skema para pemangku kepentingan hasil sinergi antara unsur pemerintah, swasta, perguruan tinggi, media dan juga masyarakat untuk mewujudkan kebangkitan ekonomi di desa di masa pandemi. Secara khusus, dalam hal ini melalui sektor pariwisata berbasis BUMDesa.