MIX.co.id - Sampah masih menjadi isu utama bagi Indonesia. Catatan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), pada 2020, Indonesia masih menghasilkan 67,8 juta ton sampah. Dari total angka tersebut, 37,3% sampah berasal dari aktivitas riuah tangga. KLHK juga mengungkapkan bahwa pengelolaan sampah pada 2021 baru mencapai 55,96%. Angka tersebut masih jauh dari target pemerintah yang diharapkan 100% pengelolaan sampah bisa tercapai di 2025 mendatang.
Berangkat dari fakta ini, PT Bina Karya Prima melalui salah satu mereknya, Tropical, menggelar kampanye “Tropical Generasi Peduli”. Melalui inisiatif ini, Tropical mengajak anak-anak untuk peduli pada bumi.
Diungkapkan Aristo Kristandyo, Senior VP Marketing PT Bina Karya Prima, “Momen peringatan Hari Peduli Sampah Nasional pada tanggal 21 Februari 2022 ini, ditandai oleh Tropical untuk mengajak kepedulian terhadap detak jantung bumi dan jantung hati. Ajakan ini dimaknai sebagai kepedulian terhadap lingkungan hidup dan kepedulian terhadap anak-anak kita sebagai generasi penerus agar tetap berada dalam lingkungan hidup yang terjaga. Ini juga menjadi bagian dari kampanye Tropical Generasi Peduli.”
Lebih jauh Aristo menerangkan, melalui kampanye “Tropical Generasi Peduli”, Tropical juga mengajak sekaligus mengedukasi masyarakat serta anak-anak sebaga generasi penerus untuk membuang sampah sesuai jenisnya dan pada tempatnya. Hal ini mengingatkan bahwa di setiap generasi selalu diajarkan untuk membuang sampah pada tempatnya.
“Hasil sensus penduduk 2020 dari Biro Pusat Statistik (BPS) menunjukkan mayoritas penduduk Indonesia didominasi 27,94% oleh generasi Z dan 25,84% oleh generasi millennial. Dua generasi ini adalah ‘jantung hati’ kita, yang akan menjadi penerus kelanjutan detak jantung bumi dalam hal menjaga lingkungan hidup,” papar Aristo tentang latar belakang ajakan peduli lingkungan kepada generasi penerus.
Rangkaian kegiatan peduli lingkungan dari Tropical dimulai saat peringatan Hari Peduli Sampah Nasional 2022. Pada kesempatan ini, Tropical menyediakan 50 titik tempat sampah di sejumlah apartemen serta beberapa tempat umum yang ada di wilayah DKI Jakarta.
Harapannya, kegiatan yang digelar Tropical ini, dapat membantu penanganan sampah daur ulang menjadi barang yang bermanfaat serta bermakna, seperti sepatu dan tas sekolah. “Sepatu dimaknai agar anak-anak kita dapat melangkah maju dan menuntut ilmu dengan tas sekolah,” ujarnya.
Dalam rangkaian peringatan Hari Peduli Sampah Nasional, Asep Kuswanto, Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, menegaskan, “Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta sedang menggalakkan pengurangan sampah dari sumber yang berbasis pemilahan sampah. Hal ini tertuang dalam Peraturan Gubernur Nomor 77 tahun 2020 tentang pengelolaan sampah lingkup rukun warga (RW), di mana implementasinya masyarakat harus memilah sampah sejak dari rumah sesuai jadwal per jenis sampah.”
Sementara itu, musisi, pegiat lingkungan hidup, sekaligus penerima penghargaan Satyalancana Wira Karya 2018, Nugie, membagikan pengalaman tentang mengajarkan anak-anaknya untuk membuang sampah sesuai jenisnya.
“Tidak semua sampah yang akan dibuang itu jenisnya sama. Oleh karena itu, anak-anak sebagai generasi penerus perlu menjadikan ini sebagai satu kebiasaan baru agar pengolahan sampah menjadi lebih mudah. Cara ini juga dapat menghindari terjadinya penumpukan sampah yang dapat memicu pencemaran udara,” pungkas Nugie.
