MIX.co.id - Uni-Charm Indonesia berkolaborasi dengan Japan Foundation menggelar edukasi pemilahan sampah di SMAN18 Jakarta, pada pertengahan Februari ini. Bagi Uni-Charm pemilahan sampah menjadi poin penting demi mewujudkan pengurangan sampah di Indonesia.
Fokus pemilahan sampah tak lepas dari jumlah sampah yang dihasilkan di Indonesia yang mencapai lebih dari 70 juta ton per tahun 2022 dengan pertumbuhan sebesar 103% dibandingkan tahun sebelumnya. Ditambah lagi, setiap harinya terdapat sekitar 1.000-an truck yang mengirim sampah ke TPST Bantargebang, yang dikabarkan tinggi sampahnya sudah mencapai 40 meter atau setara dengan gedung 16 lantai (per 2022).
Hal itu terjadi salah satunya karena banyaknya sampah yang dikumpulkan dari berbagai daerah yang langsung diproses di tempat pembuangan sampah tanpa dipilah terlebih dahulu. Oleh karena itu, untuk berkontribusi dalam mengurangi jumlah sampah di Indonesia, maka hal pertama yang harus dimulai adalah membiasakan pemilahan sampah.
Uni-Charm Indonesia memulai kegiatan edukasi pemilahan sampah pada SD di Jakarta dan Karawang pada tahun 2022, dengan menggunakan salah satu karakter Uni-Charm Indonesia, yaitu Pokojang sebagai ambassador.
Pelaksanaan kali ketiga ini untuk pertama kalinya dilakukan terhadap siswa-siswi SMAN 18 Jakarta, yang merupakan sekolah rekanan Japanese Partners dari Japan Foundation yang bergerak di bidang penyebaran dan pertukaran budaya Jepang.
Japanese Partners adalah sebuah instansi yang memberikan bantuan di dalam proses belajar mengajar bagi pengajar dan murid Bahasa Jepang di SMP maupun SMA di berbagai Negara di Asia serta memperkenalkan budaya Jepang, yang memulai bisnisnya sejak tahun 2014 di 5 Negara ASEAN, termasuk Indonesia.
Kegiatan edukasi pemilahan sampah kali ini diikuti oleh 40 siswa dari kelas 1 dan 2 yang tergabung dalam Japanese Club SMAN 18 Jakarta. Konten pembelajarannya meliputi penjelasan tentang SDGs (Sustainable Development Goals) sebagai landasan untuk mendukung penetrasinya di Indonesia, pemahaman dasar tentang aktivitas 3R (reduce, reuse, recycle), pengenalan sampah yang dapat dijadikan kompos, serta pentingnya memilah sampah berdasarkan jenisnya, yakni organic dan anorganic menggunakan materi dan video.
Selain itu, sebagai tambahan dari konten edukasi yang dilakukan terhadap siswa SD di Jakarta dan Karawang sebelumnya, pengajar dari Japanese Partners dan guru SMAN 18 Jakarta mengajarkan tentang istilah Bahasa Jepang yang muncul di dalam materi edukasi pemilahan sampah. Lalu, para siswa juga diajarkan tentang pola kalimat Bahasa Jepang untuk membuat poster dengan tema “Menjaga Lingkungan”.
Dituturkan Direktur Japan Foundation Takahashi Yuichi, “Kami merasa senang dapat menjalankan program edukasi bersama PT Uni-Charm Indonesia Tbk. yang proaktif di dalam upaya penyelesaian masalah lingkungan. Melalui pembelajaran ini, diharapkan tidak hanya dapat mengajarkan Bahasa serta memperkenalkan budaya Jepang saja, tetapi juga memberikan kesadaran akan permasalahan lingkungan kepada para siswa, agar dapat menciptakan lingkungan yang lebih baik."
Presiden Direktur PT Uni-Charm Indonesia Tbk. Yuji Ishii menambahkan, "Sebagai produsen produk kebutuhan sehari-hari, kami secara proaktif terlibat dalam upaya penghematan energi, konservasi energi, pengurangan sampah, dan berbagai masalah sosial lainnya. Hal ini dilandasi oleh adanya rasa tanggung jawab kami untuk secara serius berkontribusi melalui berbagai kegiatan perusahaan yang sejalan dengan corporate slogan kami, yaitu Ethical Living for SDGs, demi merealisasikan SDGs, yang menjadi tujuan (purpose) dari perusahaan kami."
Melanjutkan edukasi pemilahan sampah yang telah dilakukan mulai tahun 2022 lalu, lanjutnya, Uni-Charm berkesempatan untuk bekerja sama dengan Japan Foundation untuk melakukan kegiatan dengan style berbeda, yakni edukasi pemilahan sampah yang dibarengi dengan pertukaran budaya. "Kami berharap hal ini dapat memberikan kontribusi pada kampanye Sekolah Sehat yang dicanangkan oleh Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia," pungkasnya.