MIX.co.id - Insiatif Women Empowerment in Dairy “Kartini Peternak Indonesia” resmi dirilis FrieslandCampina bersama afiliasinya di Indonesia, PT Frisian Flag Indonesia. Diluncurkan pada September ini (22/9), inisiatif ini bertujuan untuk menggali potensi peternak perempuan.
Women Empowerment in Dairy ”Kartini Peternak Indonesia” adalah inisiatif Frisian Flag di bawah Dairy Development Program (DDP) dengan menggandeng mitra koperasi. Dalam rangkaian inisiatif ini, akan dihadirkan pelatihan intensif kepada peternak perempuan. Pelatihan ini termasuk program-program pendampingan dan pemantauan yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas susu segar dalam negeri, sekaligus meningkatkan kualitas dan taraf hidup para peternak perempuan di Indonesia.
Dituturkan Corporate Affairs Director PT Frisian Flag Indonesia Andrew F. Saputro, “Program Women Empowerment in Dairy ‘Kartini Peternak Indonesia’ adalah program yang didesain berdasarkan pengamatan kami terhadap kebutuhan, potensi, dan peran peternak perempuan dalam upaya memenuhi kebutuhan susu segar dalam negeri. Kami mengambil pelajaran terbaik dari FrieslandCampina yang telah melakukan pengelolaan peternakan sapi perah selama 150 tahun yang juga banyak dilakukan oleh peternak perempuan.”
Lebih jauh ia menjelaskan, peternak perempuan Indonesia punya potensi yang sangat besar, karena perempuan Indonesia adalah sosok yang tangguh, ibu yang pantang penyerah dan pekerja yang kuat. Perempuan Indonesia juga kreatif, pandai menciptakan peluang-peluang yang mendatangkan beragam masukan dan menghasilkan inovasi. “Kami sangat bersemangat menjalankan program ini dan tidak sabar melihat hasilnya. Kami yakin peternak perempuan dapat menjadi mitra peternak laki-laki, yang dapat berkontribusi bagi peningkatan produksi dan kualitas susu segar,” tandas Andrew.
Sementara itu, Ketua Umum Gabungan Koperasi Susu Seluruh Indonesia (GKSI) Dedi Setiadi menegaskan bahwa program kemitraan ‘Kartini Peternak Indonesia’ telah membantu anggota koperasi meningkatkan kinerja. Di bawah DDP, koperasi menggelar pelatihan-pelatihan intensif kepada peternak perempuan melalui beberapa program pendampingan dan pemantauan.
“Materi pelatihan mencakup kesehatan hewan, strategi pemberian pakan dan minum, pengelolaan kesejahteraan hewan, higienitas pemerahan susu, pengumpulan susu dan sistem pengelolaan limbah. Harapan kami, program ini dapat terus meningkatkan kapasitas dan kualitas kinerja peternak perempuan, memajukan usaha, meningkatkan perekonomian keluarga, dan berkontribusi langsung dalam upaya peningkatan produktivitas susu segar dalam negeri,” tambahnya.
Menteri Pertanian Dr. H. Syahrul Yasin Limpo, S.H, M.H yang diwakili oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian RI drh. Makmun, M.Sc menyampaikan apresiasi kepada Frisian Flag Indonesia dalam pengimplementasian program Kartini Peternak Indonesia. Menurutnya, pangan asal hewan merupakan sumber protein hewani yang sangat penting untuk pertumbuhan dan kecerdasan anak.
“Susu harus hadir dan menjadi bagian dalam pencegahan stunting. Konsumsi protein hewani terbukti efektif dalam upaya pencegahan terjadinya stunting. Salah satu sumber protein yang sangat penting untuk tumbuh kembang anak dan kesehatan masyarakat adalah produk susu. Oleh karena itu, kampanye minum susu harus terus dilakukan,” ucapnya.
Makmun juga mengajak masyarakat untuk mengembangkan pembibitan sapi perah, karena ini menjadi ruang usaha yang punya potensi besar. Selain itu, saat ini 90% peternakan sapi perah dikelola oleh peternakan rakyat. “Bersama kita harus mengupayakan kesejahteraan peternak. Saya berharap apa yang dilakukan oleh Frisian Flag dapat mendorong pihak swasta lainnya untuk membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat peternak yang lebih merata,” harapnya.
Sementara itu, diaktakan Asisten Deputi Pengarustamaan Gender Bidang Ekonomi Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI Eni Widiyanti, S.E., MPP., M.S.E, “Kartini Peternak Indonesia” adalah program yang ‘responsif terhadap gender’, yakni memberikan akses partisipasi kontrol dan membuka kesempatan bagi peternak perempuan untuk mendapatkan kesempatan yang sama seperti peternak laki-laki.
“Peningkatkan jumlah peternak perempuan akan berkontribusi pada peningkatan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) perempuan. Pendapatan perempuan yang meningkat akan memperkecil kesenjangan kualitas hidup. Harapannya, program Kartini Peternak Indonesia dapat meningkatkan kapasitas dan kapabilitas perempuan peternak sapi perah serta mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi. Selain itu, para Kartini Peternak Indonesia juga akan menghasilkan susu yang berkualitas. Itu juga akan berkontribusi kepada peningkatan gizi bagi ibu hamil, bayi, dan menekan angka kematian ibu, kematian bayi dan prevalensi stunting. Program Kartini Peternak Indonesia punya potensi yang besar untuk berkontribusi pada peningkatan GDP Indonesia,” yakin Eni.
Duta Besar Kerajaan Belanda untuk Indonesia, Lambert Grijns juga mengungkapkan optimismenya dan mendukung penuh inisiatif ‘Kartini Peternak Indonesia’ sebagai wujud komitmen kemitraan pemerintah dan korporasi Belanda mendorong pembangunan manusia di mana korporasi beroperasi.
“Pemerintah Belanda sangat mengapresiasi inisiatif dari Frisian Flag Indonesia dan terus mendukung langkah-langkah yang mengedepankan kemitraan yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan kedua bangsa. Melalui program ini, kami melihat semua peternak diperlakukan secara setara, tanpa memandang jenis kelamin maupun usia para peternak. Hal ini sejalan dengan konsensus internasional tentang pentingnya mempromosikan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan yang selama ini selalu digaungkan oleh PBB dan menjadi bagian dari program SDGs,” tukas Lambert.