MIX.co.id - Kredit Pintar kembali menggelar program "Kelas Pintar Bersama" yang mengusung tema “Financial Red Flags, Kenali Tanda-Tanda Kamu Butuh Belajar Ngatur Duit", di Bandar Lampung, pada pertengahan Juni ini (14/6). Rista Zwestika Reni, seorang perencana keuangan, didapuk menjadi narasumber dalam Kelas Pintar Bersama.
Rista mengungkapkan, “Terdapat beberapa tantangan yang dihadapi oleh Gen-Z, antara lain 75 persen Gen-Z aktif menggunakan dompet digital (e-wallet), 62 persen transaksi e-commerce di Indonesia dilakukan oleh Gen-Z dan Milenial, serta 41 persen Gen-Z mengaku kesulitan menabung karena pengeluaran impulsif dan fenomena Fear of Missing Out (FOMO). Hanya 34 persen Gen-Z paham investasi dasar seperti reksadana/saham, tidak sadar pengeluaran, kurang perencanaan jangka panjang, dan minim literasi keuangan.”
Lebih jauh ia menjelaskan bahwa Gen-Z menghadapi banyak tantangan dalam hal pengelolaan keuangan karena kemudahan dalam mengakses informasi, kemudian lebih mudah terpengaruh lingkungan dan media sosial, lebih mudah mengikuti trend, namun juga lebih mudah stress. “Dampaknya kemudian adalah Gen-Z banyak menghabiskan uang untuk kebutuhan konsumtif, bahkan rentan terkenan investasi bodong,” ucapnya.
Untuk itu, Rista mengajak para peserta untuk menuliskan satu kebiasaan finansial yang ingin diperbaiki pada bulan ini. Peserta Kelas Pintar Bersama yang memang didominasi oleh Gen-Z ini sangat antusias mengikuti jalannya acara.
Rista pun berbagi kiat dan solusi dalam hal bagaimana pengelolaan keuangan yang baik. “Mari kita mulai untuk menanamkan kesadaran untuk mendapatkan uang dengan cara meng-upgrade value diri, bekerja keras, dan menciptakan peluang. Lalu bagaimana cara mempertahankan uang? Yaitu dengan hidup sederhana dan mengelola keuangan,” saran Rista.
Selanjutnya Rista mengajak para peserta untuk lebih detail lagi mengulik cara jitu dan strategi cerdas dalam mengelola keuangan. “Pertama, money mindset and financial self awareness, membangun mindset yang positif. Lalu financial check up; mengecek aset dan utang, pendapatan dan pengeluaran. Kemudian lakukan empat pondasi keuangan, yakni budgeting, manajemen utang, dana darurat, dan asuransi. Terakhir, lakukan investasi, yaitu sebagai sarana kita untuk mencapai tujuan keuangan," ucapnya.
Kegiatan Kelas Pintar Bersama hasil inisiasi dari Kredit Pintar menjadi kegiatan edukasi dan literasi keuangan yang kerap ditunggu-tunggu karena dalam kegiatan ini menghadirkan narasumber kompeten yang membantu peserta dalam hal pengelolaan keuangan, ataupun strategi bisnis dan marketing lainnnya yang berkaitan dengan pengembangan usaha bagi para UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah).
Puji Sukaryadi, Brand Manager Kredit Pintar, menerangkan, “Kami bangga dan sangat antusias dalam pelaksanaan Kelas Pintar Bersama yang menjadi program tahunan kegiatan kami sejak tahun 2022. Karena melalui Kelas Pintar Bersama, kami dapat turut berkontribusi dalam upaya Pemerintah untuk meningkatkan indeks literasi keuangan yang saat ini sudah naik menjadi 66,46 persen dari sebelumnya 65,43 persen pada 2024. Dengan demikian, kami berharap ke depannya masyarakat dapat lebih teredukasi dan terliterasi lagi dalam pemahaman dan akses masyarakat terhadap layanan keuangan.”
Tak hanya itu, Puji kembali menambahkan, melalui Kelas Pintar Bersama, Kredit Pintar juga berupaya untuk membantu para pelaku UMKM agar dapat meningkatkan level usahanya sekaligus juga sebagai sosialisasi mengenai edukasi dan literasi keuangan yang selaras dengan himbauan OJK bagi para pelaku usaha jasa keuangan (PUJK) untuk dapat berkolaborasi dan bersinergi dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan yang baik.
Kredit Pintar sebagai platform pinjaman daring yang berlisensi, terdaftar, dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan hingga saat ini telah diunduh sebanyak 33,4 juta kali dengan rating Google 4,3 dari 5 dan Apple Store (iOS) dengan rating 4,5 dari 5 dengan dua juta review paling banyak diulas di Google Playstore Indonesia. Sepanjang 2024 lalu, Kredit Pintar telah membukukan penyaluran pinjaman hingga lebih dari Rp8,8 triliun. Sementara itu, sejak berdiri pada 2017, total akumulasi pinjaman yang telah disalurkan oleh Kredit Pintar hingga saat ini, yaitu mencapai angka lebih dari Rp53,2 triliun.