MIX.co.id - CIMB Niaga melalui Program Community Link #JadiBerkelanjutan turut mendukung pengembangan usaha 50 pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia Timur. Dukungan tersebut diberikan dalam bentuk pinjaman tanpa bunga untuk tambahan modal usaha, pelatihan lanjutan, serta mentoring dan pendampingan usaha. Ke-50 UMKM tersebut terpilih dari 200 peserta yang telah mengikuti pelatihan dan pemberdayaan ekonomi dalam program tersebut.
Komisaris Independen CIMB Niaga Jeffrey Kairupan menerangkan, program Community Link #JadiBerkelanjutan merupakan bagian dari implementasi Sustainability CIMB Niaga, khususnya pilar CSR (Corporate Social Responsibility) bidang pemberdayaan ekonomi. Program difokuskan untuk pelaku UMKM wanita dan teman disabilitas di Indonesia Timur (Makassar, Toraja, Manado, Balikpapan, dan Samarinda) yang selama ini belum banyak terjangkau pembiayaan perbankan. Berkolaborasi dengan Yayasan Berdaya Bareng, program yang diluncurkan sejak 21 Oktober 2022 ini, memberikan berbagai pelatihan kepada peserta mulai dari kewirausahaan, literasi keuangan, akses digital, hingga social media marketing.
“Selamat kepada 50 UMKM yang terpilih mendapatkan dukungan usaha dari CIMB Niaga. Dengan tambahan modal usaha ini, UMKM diharapkan dapat meningkatkan kualitas produk, memperluas pasar, dan menambah kapasitas produksi sehingga usahanya tumbuh secara berkelanjutan,” papar Jeffrey.
CIMB Niaga juga melakukan kunjungan ke lokasi usaha UMKM peserta Program Community Link #JadiBerkelanjutan pada pekan lalu. Kunjungan itu dilakukan untuk mengukur dampak dan keberhasilan program pelatihan kewirausahaan yang telah diberikan sebelumnya serta memonitor perkembangan usaha peserta. UMKM yang dikunjungi CIMB Niaga adalah Azzakhra Food, UMKM yang memproduksi berbagai jenis olahan berbahan daging); La Unti (UMKM kuliner pisang ijo khas Makassar); dan AT Craft (UMKM produk rajutan berbahan kain).
“Kami berharap kontribusi nyata Program Community Link #JadiBerkelanjutan terhadap pemberdayaan ekonomi di Indonesia Timur, dapat mendorong UMKM untuk terus berinovasi, meningkatkan kualitas produk dan layanan, serta memperluas akses ke pasar yang lebih luas. Di samping itu, kami juga berharap program ini dapat berkontribusi dalam mendukung program Kementerian Koperasi dan UKM, yaitu meningkatkan target rasio kewirausahaan menjadi 3,95% di tahun 2024,” pungkas Jeffrey.