MIX.co.id – GoTo Impact Foundation (GIF) dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) siap wujudkan komitmen kerja sama lewat intervensi ekonomi sirkular.
Komitmen tersebut dielaborasikan dengan membantu para changemakers terpilih untuk mengimplementasikan solusi inovatif dalam pengelolaan sampah di Bali, Labuan Bajo, dan Danau Toba melalui Catalyst Changemaker Ecosystem (CCE).
Langkah tersebut juga untuk mendukung pemerintah mewujudkan target pengurangan sampah sebesar 30 persen dan pengelolaan sampah dengan baik sebesar 70 persen pada tahun 2025.
Chairperson GIF Monica Oudang menegaskan bahwa pihaknya membangun CCE yang merupakan prototipe dari innovation ecosystem untuk memobilisasi dan menyatukan para pembuat dampak, pendanaan, pengetahuan, dan keahlian guna mengatasi tantangan pengelolaan sampah di Indonesia.
“Sebagai organisasi yang didirikan oleh Grup GoTo, kami mengedepankan kekuatan transformatif ‘gotong royong’ dalam melahirkan inovasi,” ujarnya dalam keterangan pers pada Selasa (12/9), di Jakarta.
GIF adalah organisasi penggerak dampak yang sebelumnya bernama Yayasan Anak Bangsa Bisa (YABB).
Dijelaskan Monica, CCE berperan sebagai katalisator dalam mengatasi permasalahan sampah dengan lebih cepat, lebih besar, dan lebih berkelanjutan.
Melalui CCE, GIF bekerja sama dengan Kemenparekraf dalam lingkup pertukaran data dan informasi yang dapat digunakan sebagai acuan dalam pengelolaan sampah yang menerapkan ekonomi sirkular di tiga daerah wisata. Hal ini ditujukan untuk mencapai Indonesia Bersih Sampah 2025.
Menparekraf Sandiaga Salahudin Uno mengapresiasi peran GIF karena sejalan dengan program Kemenparekraf dalam mengakselerasi dampak yang berkelanjutan bagi penyelesaian sampah di destinasi wisata Indonesia.
“Kami yakin bahwa partisipasi aktif semua pihak akan membantu mencapai target nasional pengurangan sampah sebesar 30 persen dan pengelolaan serta penanganan sampah sebesar 70 persen pada tahun 2025," kata Sandiaga.
Di gelombang kedua ini, CCE telah dimulai pada bulan Maret 2023, menggandeng 50 changemakers (pembawa perubahan), yang terdiri dari lembaga-lembaga nirlaba yang dekat dengan masalah di lapangan serta startup sebagai penyedia teknologi ke dalam Catalyst Changemakers Lab (Lab).
Di dalam Lab, para changemakers berkumpul membentuk konsorsium...