Menyambut Hari Anak Nasional bulan ini, P&G Indonesia bersama Save the Children Indonesia kembali merilis program We See Equal yang saat ini sedang berlangsung di fase ketiga. Program tersebut bertujuan untuk mengajak orang tua, pengasuh, guru dan masyarakat luas untuk bergerak melawan kekerasan dan perkawinan anak melalui pendekatan sosio-ekologis.
Hasil Survei Nasional Pengalaman Hidup Anak dan Remaja (SNPHAR) tahun 2021 yang dilakukan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) menunjukkan bahwa 4 dari 10 anak perempuan dan 3 dari 10 anak laki-laki berusia 13-17 tahun di Indonesia pernah mengalami kekerasan dalam berbagai bentuk di sepanjang hidupnya.
Tidak hanya itu, data dari Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (Simfoni PPA) juga mengungkapkan bahwa terdapat 16.106 kasus kekerasan anak yang terjadi di Indonesia. Di Jawa Barat sendiri, kasus kekerasan terhadap anak pun masih tergolong tinggi yaitu menempati posisi urutan ke-5 se-Indonesia, dimana tahun 2022 ditemukan terdapat sekitar 2.000 kasus kekerasan anak dan perempuan.
Program We See Equal merupakan bagian dari komitmen sosial (citizenship) P&G Indonesia. Melalui langkah-langkah kesetaraan dan inklusivitas dalam program ini, P&G Indonesia memberikan edukasi dan meningkatkan kapasitas para aktor terkait, mengembangkan dan menerapkan SOP (Standard Operating Procedure) Pencegahan dan Penanggulangan Kekerasan, serta memberikan Modul CHOICES pada sekolah-sekolah di wilayah dampingan.
Saranathan Ramaswamy selaku Presiden Direktur P&G Indonesia menyatakan, “Melalui program ini, kami berharap dapat mewujudkan lingkungan yang aman untuk anak dan membangun kepedulian dan kesadaran orang tua, pengasuh, guru dan masyarakat dalam memenuhi hak anak, sejalan dengan visi Indonesia dalam menuju generasi emas 2045, tanpa kekerasan dan perkawinan anak. Inilah wujud nyata dari misi perusahaan kami sebagai Force for Good dan Force for Growth bagi komunitas sekitar.”
Menyambung penegasan Ramaswamy, Ketua Yayasan Save the Children Indonesia, Selina Patta Sumbung memaparkan, program We See Equal dilakukan secara komprehensif mulai dari komunitas tingkat keluarga, sekolah, dan desa, untuk lebih peduli dan sadar terhadap bentuk-bentuk kekerasan pada anak dan lebih berani menjadi pelopor serta pelapor dalam memperjuangkan hak anak.
Di Cianjur, jelasnya, program yang masuk fase ketiga sejak Mei 2022 dan akan berlangsung sampai 2024. Program ini tidak hanya fokus di lingkungan sekolah dengan anak, guru dan orang tua, tapi juga menjalin kerjasama dengan masyarakat di luar lingkungan sekolah guna memperkuat faktor pendukung perlindungan, dan perkembangan anak melalui pendekatan CHOICES (partisipasi anak yang bermakna), VOICES (keterlibatan aktif orang tua), dan PROMISEIS (komitmen masyarakat untuk turut memperkuat faktor pendukung perlindungan dan perkembangan anak).
Sejak tahun 2018, program “We See Equal” merangkul Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, untuk membantu menghilangkan hambatan para anak laki-laki dan perempuan dalam meraih kesempatan pendidikan yang setara. Melalui langkah-langkah kesetaraan dan inklusivitas, P&G Indonesia memberikan edukasi dan meningkatkan kapasitas para aktor terkait, mengembangkan dan menerapkan SOP (Standard Operating Procedure) Pencegahan dan Penanggulangan Kekerasan kepada 40 sekolah dan mendorong Dinas Pendidikan untuk mengeluarkan surat edaran agar SOP tersebut dapat dimiliki seluruh SMP di Kabupaten Cianjur.
Selain itu, Modul CHOICES mengenai kesetaraan gender telah menjadi materi tetap Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) pada tahun 2022 dan seterusnya akan dilanjutkan kembali oleh sekolah-sekolah di wilayah dampingan pada tahun akademik mendatang.
Pada fase pertama (2018-2020), program “We See Equal” berfokus untuk memperkuat kapasitas anak, guru, dan lingkungan sekolah agar terbentuk norma gender yang lebih positif dan responsif terhadap pencegahan serta perlindungan anak dari kekerasan. Tidak hanya itu, Save the Children dan P&G Indonesia juga mulai memberi edukasi mengenai kesehatan pubertas bagi siswa remaja.
Pada fase kedua (2020 – 2022), program “We See Equal” memiliki fokus untuk meningkatkan peran orang tua dalam pengasuhan positif yang juga sensitif terhadap gender. Orang tua pun diharapkan menjadi lebih responsif terhadap pencegahan kekerasan dan perlindungan anak.
Hingga tahun 2023, program “We See Equal” saat...