MIX.co.id - Produsen lensa global asalh Jepang, HOYA Vision Care, menggelar program MiYOSMART Goes to School. Program yang digelar pada awal tahun itu (24/1) hadir di An Nahl Islamic School di Jalan Raya Ciangsana, Kabupaten Bogor. Lebih dari 300 peserta didik dari 20 kelas jenjang SD hingga SMP mendapatkan pemeriksaan mata secara gratis. Pemeriksaan mata dilakukan dengan berkolaborasi bersama VIO Optical Clinic, Vision Therapy yang berfokus pada layanan Myopia Control Management dan Low Vision.
Dikatakan Managing Director HOYA Lens Indonesia Dodi Rukminto, MiYOSMART Goes to School hadir di sekolah setelah liburan semester. Sebab, pada saat kembali ke sekolah merupakan waktu yang tepat untuk mengecek kesehatan mata peserta didik dan memberikan penanganan jika diperlukan.
“MiYOSMART Goes to School merupakan program perusahaan untuk mendeteksi gangguan refraksi atau kesulitan melihat benda secara jelas pada anak usia sekolah. Sebab, saat ini banyak anak usia sekolah menunjukkan gejala gangguan refraksi, khususnya myopia seperti rabun jauh atau mata minus saat proses belajar mengajar di sekolah. Hal ini tentu saja dapat mengganggu hasil belajar siswa,” paparnya.
Lebih jauh ia menjelaskan, contoh gejala mata minus dapat dilihat apabila seorang anak sering memicingkan dan mengucek mata, mendekati objek seperti papan tulis untuk melihat dengan jelas, mudah mengalami mata lelah, dan lain-lain.
"Di acara ini juga ada edukasi untuk orangtua tentang opsi kontrol myopia atau disebut juga manajemen myopia. Salah satu inovasi terkini dalam manajemen myopia dengan tingkat efikasi tertinggi di Indonesia saat ini adalah lensa kacamata terapi MiYOSMART yang dapat menahan laju pertumbuhan minus pada anak," lanjutnya.
Pemeriksaan mata dan edukasi melalui kegiatan MiYOSMART Goes to School dilakukan HOYA dihadirkan karena tingkat kesadaran terhadap kesehatan mata di Indonesia masih sangat rendah, terutama dalam hal resiko dan penanganan myopia pada anak. Hal ini dibuktikan dalam kegiatan bakti sosial maupun MiYOSMART Goes to School sebelumnya.
"Banyak anak usia sekolah mengalami myopia yang cukup tinggi, tetapi masih belum dikoreksi menggunakan kacamata. Bahkan, banyak orang tua yang tidak menyadari bahwa anaknya mengalami myopia. Selain itu, banyak juga orang tua yang belum pernah memeriksakan kondisi mata anaknya," terang Dodi.
Sementara itu, Marketing Assistant Manager HOYA Lens Indonesia Nihla Azkiya menambahkan, pemeriksaan mata gratis melibatkan sebanyak lebih dari 300 peserta didik dari jenjang SD hingga SMP di An-Nahl Islamic School Kabupaten Bogor. “Kami memberikan surat rekomendasi beserta hasil dari deteksi dini, yang ditujukan untuk orangtua sang anak. Hal ini dilakukan supaya orangtua dapat melakukan tindakan preventif, serta memberikan penanganan yang efektif apabila ada indikasi gangguan penglihatan," ucapnya.
Dia berharap, kegiatan MiYOSMART Goes to School ini bisa membuat orang tua lebih memperhatikan kesehatan mata anaknya, dan memberikan kesadaran yang lebih terhadap pentingnya memperhatikan kesehatan mata.
“Dari keseluruhan peserta didik yang diperiksa, lebih dari 60% terdeteksi mengalami gangguan refraksi. Rinciannya, lebih dari 70% gangguan refraksi yang ditemukan adalah myopia atau rabun jauh dan hampir 30% di antaranya merupakan myopia sedang hingga tinggi (minus -3.00D atau lebih). Sementara itu, lebih dari 50 persen anak yang mengalami gangguan refraksi belum mendapat penanganan atau koreksi berupa penggunaan kacamata. Contohnya, setelah pemeriksaan ada yang terdeteksi mengalami myopia sebesar -4.00D tetapi masih belum pernah menggunakan kacamata," tutup Nihla.